//
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SENI RUPA TERAPAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN MENGGUNAKAN KULIT JAGUNG DI KELAS VII-C SMP NEGERI 1 BAITUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | MARDIANI - Personal Name |
---|---|
Subject | TEACHING METHODS LEARNING OUTCOMES INQUIRY |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan |
Tahun Terbit | 2013 |
Abstrak/Catatan ABSTRAK Kata kunci : hasil belajar, seni rupa terapan, model pembelajaran inquiry. Penelitian ini berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Seni Rupa Terapan melalui Penerapan Pembelajaran Model Inquiry dengan Menggunakan Kulit Jagung di SMP Negeri 1 Baitussalam Aceh Besar”. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan model pembelajaran Inquiry pada materi seni rupa terapan dan bagaimana hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran Inquiry pada materi seni rupa terapan dengan menggunakan media kulit jagung di kelas VII-C SMP Negeri 1 Baitussalam Aceh Besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Inquiry pada materi seni rupa terapan dan mendeskripsikan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran Inquiry pada materi seni rupa terapan dengan menggunakan media kulit jagung di kelas VII-C SMP Negeri 1 Baitussalam Aceh Besar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, tes dan wawancara. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VII-C yang berjumlah 16 orang. Teknik analisis data yang digunakan yaitu gabungan antara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yang setiap siklusnya terdiri dari 4 kegiatan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Dari analisis hasil tes siswa dalam membuat bunga dari kulit jagung, pada siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 63,12, persentase ketuntasan sebesar 62,5% dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 10 orang sedangkan persentase kegagalannya sebesar 37,5% dengan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 6 orang. Siklus I ini tergolong kedalam kategori kurang atau belum memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan yaitu 70% siswa dapat mengerjakan pembuatan karya dengan benar, atau lebih dari 75% siswa siswa mampu berkreasi dalam pembuatan karya seni rupa terapan dengan media kulit jagung. Maka, untuk melakukan perbaikan dilakukan siklus berikutnya yaitu siklus II. Pada siklus II hasil tes kemampuan siswa dalam pembuatan bunga dari kulit jagung pada siklus II diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 74, persentase ketuntasan sebesar 93,7% dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 15 orang sedangkan persentase kegagalan sebesar 6,2%, dengan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 1 orang. Siklus II ini tergolong kedalam kategori baik sehingga dinilai telah memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan antara siklus I dan siklus II sehingga tidak diperlukan siklus III karena target peneliti telah tercapai. Dengan demikian dapat dinyatakaan bahwa penerapan model pembelajaran inquiry dalam pembelajaran seni rupa terapan dengan media kulit jagung dapat meningkatkan hasil belajar siswa. | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA KELAS X DALAM MATERI SENI RUPA TERAPAN DAERAH NUSANTARA (Renggalita Rezeki, 2014) |
|
Kembali ke sebelumnya |