//
KAJIAN PENGKONDISIAN BAHAN BAKU TERHADAP MUTU MINYAK ATSIRI JAHE MERAH (ZINGIBER OFFICINALE ROSC.) |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | HASMAYANI - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan HASMAYANI, 1205106010068. KAJIAN PENGKONDISIAN BAHAN BAKU TERHADAP MUTU MINYAK ATSIRI JAHE MERAH (Zingiber Officinale Rosc).Di bawah Bimbingan Dr. Rita Khathir., STP., M.Sc. Sebagai Pembimbing Utama dan Dr. Mustafril., ST., M.Si. Sebagai Pembimbing Anggota. RINGKASAN Minyak atsiri jahe merah merupakan salah satu komoditas dari hasil budidaya jahe merah. Jenis minyak ini didapatkan dengan cara penyulingan jahe merah yang berumur sekitar 10 bulan hingga 1 tahun. Beberapa pembudidaya jahe merah juga melakukan penyulingan minyak atsiri karena harganya di pasaran juga cukup tinggi. Tingginya permintaan jahe di pasar dunia menyebabkan petani di Aceh mulai giat mengembangkan tanaman tersebut. Di beberapa kabupaten di Aceh, tanaman jahe merah mulai dikembangkan, seperti kabupaten Aceh Besar, kabupaten Pidie dan kota Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengkondisian bahan baku terhadap rendemen dan mutu minyak atsiri yang dihasilkan dari penyulingan jahe merah. Penelitian ini menggunakan jahe merah sebagai bahan baku yang diperoleh dari salah satu petani di Desa Beurawe. Pengkondisian bahan baku jahe merah dilakukan dengan 2 taraf yaitu jahe merah segar dan jahe merah yang dikeringanginkan selama 1 hari (24 jam). Suling dengan menggunakan alat penyulingan air-uap. Analisis karakteristik minyak atsiri jahe merah penyulingan dilakukan rendemen, bobot jenis, indeks bias dan kelarutan dalam alkohol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen minyak atsiri dari penyulingan jahe merah segar diperoleh 0, 0705 ± 0,03 %, sedangkan rendemen pada penyulingan jahe merah dikeringanginkan 0,0435 ± 0,01% tidak terdapat perbedaan yang kentara antara kadar air jahe merah segar (86%) dan kadar air jahe merah dikeringanginkan (81%). Nilai indeks bias minyak atsiri jahe merah segar diperoleh sebesar 1,4885 ± 0,0021 sedangkan nilai indeks bias jahe merah dikeringanginkan diperoleh sebesar 1,4885 ±0,0007. Nilai bobot jenis minyak atsiri pada penyulingan jahe merah segar diperoleh sebesar 0,90423 dan bobot jenis minyak atsiri jahe merah yang dikeringanginkan sebesar 0,89679, dimana nilai ini belum memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Kelarutan dalam alkohol minyak atsiri jahe merah segar dan jahe merah dikeringanginkan jernih pada perbandingan 1:5. Proses pengeprakan jahe merah diduga menyebabkan kehilangan minyak atsiri sehingga tidak direkomendasikan untuk dilakukan, terutama sebelum proses kering-angin. | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan UJI EFEKTIFITAS MINYAK ATSIRI JAHE (ZINGIBER OFFICINALE ROSC.) TERHADAP MORTALITAS LARVA AEDES AEGYPTI.L INSTAR III (Cut Lisa Afrianna, 2016) |
|
Kembali ke sebelumnya |