//

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ETNIS ACEH DENGAN ETNIS TIONGHOA (STUDI TERHADAP STEREOTIP PADA MASYARAKAT GAMPONG LAKSANA KECAMATAN KUTA ALAM KOTA BANDA ACEH)

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang FERRY GELLUNY PUTRA - Personal Name

Abstrak/Catatan

ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Komunikasi Interpersonal Antar Etnis Aceh dengan Etnis Tionghoa (Studi Terhadap Stereotip pada Masyarakat Gampong Laksana Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh)”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana intensitas komunikasi interpersonal Etnis Aceh terhadap Etnis Tionghoa. Intensitas, bentuk, dan pengaruh stereotip terhadap komunikasi. Teori yang digunakan adalah Social Learning Theory atau Teori Belajar Sosial ini dikembangkan Bandura pada tahun 1977 untuk memahami proses individu untuk mendapatkan informasi dan memahami lingkungannya. Proses mendapatkan informasi dan memahami lingkungan ini dinamai proses belajar sosial. Proses belajar sosial individu didapatkan melalui informasi dari individu lain atau kelompok masyarakat dan pengalaman pribadi tentang lingkungannya. Lingkungan yang dimaksud adalah tempat tinggal atau lokasi serta isinya termasuk struktur, kelompok, dan individu yang terdapat dalam masyarakat. Penelitian ini mempertanyakan tiga hal yang berkaitan dengan komunikasi interpersonal antar etnis Aceh dengan etnis Tionghoa dan stereotip serta efeknya, pertanyaan tersebut adalah bagaimana intensitas komunikasi antar etnis tersebut, bagaimana bentuk stereotip yang beredar dan juga dampak stereotip pada komunikasi interpersonal antar etnis Aceh dengan etnis Tionghoa di Gampong Laksana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan menggambarkan fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat. Data penelitian diperoleh melalui cara wawancara mendalam (indepth interview) dan observasi. Informan pada penelitian ini berjumlah 5 informan dengan latar belakang yang berbeda dipilih sesuai kriteria purposive sampling. Gampong Laksana dipilih menjadi lokasi penelitian dikarenakan Gampong Laksana memiliki populasi Etnis Tionghoa yang lumayan ramai tetapi dalam skala jumlah merupakan minoritas. Hasil penelitian ini menggambarkan intensitas komunikasi Etnis Aceh terhadap Etnis Tionghoa lumayan tinggi dari kuantitas dan kualitas komunikasi. Bentuk stereotip negatif terhadap Etnis Tionghoa masih sering ditemui di Banda Aceh. Warga Gampong Laksana cenderung tidak terpengaruhi stereotip yang beredar di Banda Aceh karena memiliki pengalaman personal dalam proses pembelajaran sosial. Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal, Etnis, Stereotip, Tionghoa, Aceh

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

INTERAKSI SOSIAL ANTARA MASYARAKAT ETNIS TIONGHOA DENGAN MASYARAKAT ETNIS ACEH SUATU STUDI DI GAMPONG GEUDONG-GEUDONG KECAMATAN KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN (ZIKRI, 2019)

EFEKTIVITAS PENYAMPAIAN PESAN MELALUI PENGGUNAAN BAHASA ACEH OLEH ETNIS TIONGHOA DALAM BERINTERAKSI SOSIAL DENGAN ETNIS ACEH DI KOTA BANDA ACEH (Febri Miraj, 2016)

PERKEMBANGAN ETNIS TIONGHOA DI KOTA BANDA ACEH, 1945-2014 (CITRA AMELIA, 2014)

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEDAGANG ETNIS TIONGHOA DENGAN PEDAGANG ACEH DALAM BERBISNIS (SUATU STUDI PADA PEDAGANG DI GAMPONG PEUNAYONG, BANDA ACEH DALAM BERBISNIS GROSIR DAN KELONTONG) (Nisa Thaharah, 2014)

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MASYARAKAT ETNIS TIONGHOA DENGAN MASYARAKAT ETNIS ACEH DALAM MENGEMBANGKAN ADAT DAN BUDAYA TIONGHOA DI GAMPONG PEUNAYONG KOTA BANDA ACEH (JUNAIDI SIREGAR, 2016)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy