//

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PADA SUB-DAS KRUENG BALOHAN DI KOTA SABANG

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Irsan Bahrumy - Personal Name

Abstrak/Catatan

Kota Sabang merupakan kota tujuan wisata dengan pertumbuhan wilayah yang cukup signifikan. Dengan adanya pertumbuhan ini maka akan diikuti dengan perubahan tata guna lahan yang akan menyebabkan aliran permukaan (run off) menjadi lebih besar sehingga saluran drainase tidak dapat menampung debit yang ada. Selain itu, wilayah Kota Sabang yang berupa pegunungan, perbukitan, dan sedikit dataran rendah menyebabkan beberapa lokasi di kota tersebut mengalami genangan ketika hujan. Menurut kajian yang telah dilakukan oleh Isa (2015), sub-DAS yang menjadi prioritas penanganan tingkat kedua adalah sub-DAS Krueng Balohan. Tujuan perencanaan ini adalah untuk merencanakan sistem drainase Sub-DAS Krueng Balohan di Kota Sabang. Perencanaan ini dimulai dari analisis hidrologi, kemudian perhitungan curah hujan serta debit rencana, dan pendimensian saluran drainase dan bangunan pelengkap seperti gorong-gorong, kolam retensi, dan pematah arus. Berdasarkan analisis hidrologi terhadap data hujan, dipilih distribusi log normal untuk perhitungan curah hujan rencana. Dari perhitungan tersebut diperoleh curah hujan rencana untuk periode ulang 2 tahun dan 5 tahun adalah sebesar 123,557 mm dan 167,753 mm. Kemudian dihitung debit banjir rencana saluran drainase dengan menggunakan Rumus Rasional Modifikasi dan diperoleh debit banjir terkecil 0,022 m3/s, dan yang terbesar 20,240 m3/s. Selanjutnya dilakukan pendimensian saluran drainase dan pemilihan bentuk penampang saluran yang didasarkan pada ketersediaan lahan. Dari hasil perencanaan diperoleh dimensi saluran dengan bentuk penampang persegi panjang terkecil 0,15 m x 0,30 m, dan yang terbesar 1,14 m x 2,27 m. Sedangkan untuk saluran dengan bentuk penampang trapesium diperoleh dimensi saluran terkecil 0,10 m x 0,11 m, dan yang terbesar 8,61 m x 9,94 m. Bentuk gorong-gorong yang direncanakan adalah gorong-gorong segi empat (box culvert) dengan jumlah gorong-gorong sebanyak 24 unit. Nilai inflow untuk kolam retensi adalah sebesar 15,421 m3/s dan waktu terlama yang diperlukan aliran air untuk sampai ke kolam retensi adalah selama 742,682 detik. Volume kolam retensi yang direncanakan adalah 11500 m3 dengan dimensi panjang, lebar, dan kedalaman berturut-turut sebesar 70 m, 55 m, dan 3 m. Kata kunci: tata guna lahan, drainase, banjir genangan, gorong-gorong, kolam retensi.

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

ANALISIS DRAINASE KOTA SABANG TERHADAP PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN (Amir Hamzah Isa, 2015)

EVALUASI TINGKAT KEKUATAN OTOT LENGAN PADA BURUH PELABUHAN BALOHAN SABANG TAHUN 2016 (Fauziansyah, 2018)

ANALISIS SISTEM PRODUKSI DAN PEMASARAN SALAK DI KECAMATAN SUKAJAYA BALOHAN SABANG (Rhaysha Nashifa, 2017)

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI SALAK DI KELURAHAN BALOHAN KECAMATAN SUKAJAYA KOTA SABANG (Agam Haikal, 2020)

ANALISIS PEMASARAN USAHATANI SALAK KELURAHAN BALOHAN KECAMATAN SUKAJAYA KOTA SABANG (Aprialdo Ali Akbar, 2014)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy