//
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PADA SUB-DAS ANOI ITAM DI KOTA SABANG |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | huzair akbar - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan Kota Sabang dibagi atas 12 Sub-DAS, salah satunya adalah Sub-DAS Anoi Itam. Pada tahun 2011 terjadi banjir yang meliputi Gampong Cot Ba’ U, Ie Meulee, Ujong Kareung, Kuta Ateuh, Kuta Timu, Kuta Barat dan Aneuk Laot. Banjir genangan kembali melanda beberapa daerah pada Kota Sabang pada penghujung tahun 2014. Kondisi topografi Kota Sabang yang terlalu curam juga menjadi permasalahan, dimana saluran perlu diperlakukan secara khusus berupa pematah arus yang dikarenakan kemiringan rencana saluran cenderung landai. Menurut studi terdahulu, didapatkan Sub-DAS Anoi Itam sebagai prioritas penanganan Sub-DAS untuk jangka pendek penanganan peringkat pertama, oleh sebab itu diperlukan penyesuaian prasarana drainase yang ada agar tidak menyebabkan banjir genangan, selain itu juga diperlukan penyerap air banjir untuk mengganti lahan yang tertutup berupa kolam retensi. Tujuan perencanaan ini adalah melakukan perencanaan sistem Drainase Kota Sabang pada Sub-DAS Anoi Itam, yang meliputi saluran, gorong-gorong, pematah arus dan kolam retensi. Manfaat perencanaan ini adalah tereratasinya masalah banjir genangan pada Sub-DAS Anoi Itam dan adanya alternatif penanganan serapan yang disebabkan oleh tutupan lahan. Berdasarkan hasil perencanaan, didapatkan 64 outline drainase pada Sub-DAS Anoi Itam, dengan 63 outline menuju laut dan 1 outline menuju kolam retensi. Pengujian data hujan menggunakan metode Chi-Kuadrat dan Smirnov-Kolmogorov dan didapatkan metode Log Normal sebagai metode terbaik untuk perhitungan curah hujan rencana. Curah hujan rencana pada lokasi studi didapatkan sebesar 123,557 mm untuk periode ulang 2 tahun dan 167,753 mm untuk periode ulang 5 tahun. Saluran direncanakan hanya saluran primer menggunakan periode ulang 5 tahun dan sekunder menggunakan periode ulang hujan 2 tahun. Dimensi saluran direncanakan menggunakan Rumus Rasional Modofikasi. Dari hasil perhitungan dimensi saluran, didapatkan untuk penampang persegi panjang dimensi terbesar sebesar 1,71m x 3,5m dan dimensi terkecil sebesar 0,1m x 0,11m , sedangkan untuk dimensi penampang trapesium terbesar sebesar 2,37m x 3,15m dan dimensi terkecil sebesar 0,24m x 0,28m. Pada sistem drainase juga direncanakan gorong-gorong dan kolam retensi, didapatkan kolam retensi dengan dimensi panjang, lebar, dan kedalaman berturut-turut 54m, 50m dan 4m, yang dapat menampung air sebasar 10.800m2 air hujan dengan debit inflow sebesar 9,24 m3. Kata kunci: drainase, gorong-gorong, kolam retensi, pematah arus, saluran, tata guna lahan | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan ANALISIS DRAINASE KOTA SABANG TERHADAP PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN (Amir Hamzah Isa, 2015) |
|
Kembali ke sebelumnya |