//

FAKTOR-FAKTOR TERPILIHNYA KANDIDAT INCUMBENT PADA PEMILUKADA 2012 (Studi Kasus: Kota Banda Aceh Dan Kabupaten Aceh Tengah)

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Noviyani - Personal Name
SubjectPOLITICS
ELECTIONS
Bahasa Indonesia
Fakultas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik-Universitas Syiah Kuala
Tahun Terbit 2013

Abstrak/Catatan

Pada tahun 2012 di Provinsi Aceh dilakukan Pemilukada untuk pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur, Walikota/Wakil Walikota dan beberapa Bupati/Wakil Bupati. Pemilihan tersebut diantaranya diikuti oleh beberapa kandidat incumbent seperti, di Kota Banda Aceh Mawardy Nurdin-Illiza Sa’aduddin Djamal dan di Kabupaten Aceh Tengah Nasaruddin-Khairul Asmara. Incumbent adalah posisi seseorang yang sedang menjabat sebagai kepala daerah dan akan ikut kembali dalam pemilukada. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan faktor-faktor terpilihnya kandidat incumbent, untuk menjelaskan hambatan yang dihadapi oleh kandidat incumbent, serta untuk menjelaskan solusi yang dilakukan kandidat incumbent pada Pemilukada 2012 di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Tengah. Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian kepustakaan untuk mendapatkan data sekunder dengan cara mengkaji buku-buku, jurnal dan lain-lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Penelitian lapangan dilakukan untuk mendapatkan data primer dengan cara mewawancarai responden dan informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kemenangan kandidat incumbent Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Tengah yakni kandidat incumbent lebih populer dalam masyarakat, keberhasilan dalam menjalankan periode sebelumnya, dan taktik dan strategi yang menyalahi aturan Pemilukada. Perbedaannya adalah di Kota Banda Aceh masyarakat lebih rasional dalam memilih, di Kabupaten Aceh Tengah kandidat memiliki hubungan primordial dengan pemilih. Hambatan yang dihadapi oleh kandidat incumbent adalah menurunnya kesehatan Mawardy menjelang Pemilukada. Sedangkan di Kabupaten Aceh Tengah terjadinya kampanye hitam dan intimidasi terhadap tim sukses. Solusi yang dilakukan kandidat incumbent Kota Banda Aceh adalah Illiza dan tim sukses tetap berfokus pada kampanye. Sedangkan solusi yang dilakukan oleh kandidat incumbent Kabupaten Aceh Tengah adalah memberikan kepercayaan sepenuhnya terhadap masyarakat dan memberikan dorongan moril kepada tim sukses. Disarankan kepada kandidat incumbent untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat agar masyarakat dapat mewujudkan partisipasi politik yang efektif, kandidat incumbent harus mampu menanggapi setiap isu dengan baik dan tenang, kandidat incumbent tidak boleh memanfaatkan kekuasaan sebelumnya sebagai senjata untuk memuluskan jalan pemilukada berikutnya. Kata Kunci: Incumbent, Pemilukada

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

PERBANDINGAN PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH (PEMILUKADA ) TAHUN 2006 DAN 2012 DI KECAMATAN TANAH LUAS KABUPATEN ACEH UTARA (Muhammad Noval , 2016)

PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILUKADA WALIKOTA/WAKIL WALIKOTA BANDA ACEH TAHUN 2012 DI KEC. ULEE KARENG DAN KUTA ALAM (Rahmat Risla Saputra, 2014)

FAKTOR-FAKTOR KEMENANGAN WALIKOTA/WAKIL WALIKOTA YANG DIUSUNG PARTAI ACEH PADA PEMILUKADA 2012 DI KOTA LANGSA (Alfian Syukran, 2013)

PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT TERHADAP KEMENANGAN MAWARDI NURDIN DAN ILLIZA SA’ADUDDIN DJAMAL PADA PEMILUKADA WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA BANDA ACEH TAHUN 2012 (ansirwan, 2014)

PARTISIPASI POLITIK NELAYAN DALAM PEMILUKADA ACEH 2012 DI DESA SEUBADEH KECAMATAN BAKONGAN TIMUR KABUPATEN ACEH SELATAN (Mhd. Amin, 2018)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy