//

EFEK PENAMBAHAN AMPAS KEDELAI FERMENTASI ASPERGILLUS NIGER DALAM RANSUM TERHADAP HISTOMORFOMETRI USUS HALUS AYAM KAMPUNG (GALLUS DOMESTICUS)

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Masyitah Nafli Sari, S. KH - Personal Name

Abstrak/Catatan

Penelitian ini bertujuan mengetahui histomorfometri vili usus halus ayam kampung setelah diberikan ransum yang ditambahkan ampas kedelai hasil fermentasi dengan Aspergillus niger. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Hewan coba yang digunakan adalah sembilan ekor ayam kampung betina berumur antara 15-16 bulan yang dibagi ke dalam tiga kelompok perlakuan masing-masing terdiri dari tiga ekor. Semua ayam kampung betina diberi ransum 324-2 dan air ad libitum. Kelompok P1 sebagai kontrol diberi 100 g ransum per ekor per hari sedangkan kelompok P2 diberi 85 g ransum ditambah 10g ampas kedelai non fermentasi per ekor per hari dan kelompok P3 diberi 85 g ransum ditambah ampas kedelai fermentasi 10 g per ekor per hari. Perlakuan diberikan selama 30 hari, dan pada hari ke 31 ayam disembelih dan diambil bagian usus halus yang terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum. Ketiga bagian usus tersebut difiksasi dalam larutan buffer netral formalin (BNF) 10% untuk diproses menjadi preparat histologi. Pengukuran histomorfometri vili usus halus meliputi tinggi, lebar basal dan lebar apikal vili dilakukan setelah jaringan diwarnai dengan pewarnaan Masson’s trichrome modifikasi Goldner. Rata-rata (±SD) tinggi vili usus halus ayam kampung (µm) pada P1, P2, dan P3 berturut-turut adalah duodenum 25.87±4.65, 28.93±15.82, 48.89±5.97 jejunum 32.37±23.05, 30.03±12.69, 32.31±6.43, dan ileum 19.47±4.06, 26.33±12.21, 21.11±3.02. Lebar basal vili usus halus ayam kampung (µm) pada P1, P2, dan P3 berturut-turut adalah duodenum 2.71±0.38, 3.48±1.80, 4.75±1.67, jejunum 3.45±0.91, 5.13±0.64, 4.84±0.59 dan ileum 3.89±0.83, 3.03±0.11, 4.97±0.19. Lebar apikal vili usus halus ayam kampung (µm) pada P1, P2, dan P3 berturut-turut adalah duodenum 1.58±0.38, 2.08±0.48, 3.17±0.36, jejunum 1.88±0.48, 2.4±0.65, 3.27±1.20 dan ileum 2.06±0.17, 2.24±0.63, 2.91±0.38. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi vili pada ketiga bagian usus halus secara statistik tidak berbeda nyata (P>0.05) namun, pada lebar basal ileum dan lebar apikal duodenum dari ketiga kelompok perlakuan akibat penambahan ampas kedelai fermentasi secara statistik berbeda nyata (P

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

EFEK PENAMBAHAN AMPAS KEDELAI FERMENTASI ASPERGILLUS NIGER DALAM RANSUM TERHADAP HISTOMORFOMETRI VILI USUS HALUS AYAM KAMPUNG (GALLUS DOMESTICUS) (Masyitah Nafli Sari, 2015)

EFEK PENAMBAHAN AMPAS KEDELAI FERMENTASI ASPERGILLUS NIGER DALAM RANSUM TERHADAP HISTOMORFOMETRI USUS HALUS AYAM KAMPUNG (GALLUS DOMESTICUS) (Masyitah Nafli Sari, S. KH, 2016)

E FEK PEMBERIAN PAKAN YANG MENGANDUNG AMPAS KEDELAI TERFERMENTASI ASPERGILLUS NIGER TERHADAP KETEBALAN KERABANG TELUR AYAM KAMPUNG (GALLUS DOMESTICUS) (Chairina Fani, 2014)

EFEK PEMBERIAN AMPAS KEDELAI NONFERMENTASI RNDAN YANG DIFERMENTASI ASPERGILLUS NIGER RNTERHADAP JUMLAH FOLIKEL TELUR RNAYAM KAMPUNG RN(GALLUS DOMESTICUS) (YOHANNA PUTRI, 2014)

PENGARUH PEMBERIAN AMPAS KEDELAI DAN BUNGKIL INTI SAWIT YANG DIFERMENTASI ASPERGILLUS NIGER DALAM RANSUM TERHADAP HISTOMORFOMETRI VILI USUS HALUS AYAM BROILER (Dewi Maulidar, 2017)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy