//
ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DALAM MASYARAKAT DI KOTA SABANG |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Siti Maisarah - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan ABSTRAK Kata kunci: pragmatik, kesantunan berbahasa, masyarakat Penelitian yang berjudul “Analisis Kesantunan Berbahasa dalam Masyarakat di Kota Sabang” ini mengkaji masalah bagaimanakah kesantunan berbahasa dalam masyarakat di Kota Sabang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesantunan berbahasa dalam masyarakat di Kota Sabang dan mengetahui bagaimana kemunculan maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan, maksim kesederhanaan, maksim pemufakatan, dan maksim kesimpatian. Manfaat penelitian ini sebagai berikut. (1) Bagi pembaca, penelitian ini dapat digunakan bagi para mahasiswa dan pembaca pada umumnya untuk memahami bidang pragmatik, khususnya kesantunan berbahasa. (2) Bagi civitas akademik, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan apresiasi terhadap penelitian bahasa sehingga dapat menambah wawasan dan menjadi masukan dalam pengembangan penelitian bahasa. (3) Bagi penulis, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai penambah wawasan dan pengetahuan mengenai kesantunan berbahasa serta memperbaiki tuturan berbahasa yang lebih santun dari sebelumnya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data penelitian ini adalah tuturan bahasa masyarakat di Kota Sabang. Sumber data penelitian ini adalah masyarakat di Kota Sabang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, sadap/simak, simak bebas libat cakap, dan catat/rekam. Adapun data yang diperoleh dari penelitian berjumlah 20 data. Berdasarkan analisis data, temuan penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut. Penanda kesantunan (1) maksim kebijaksanaan melalui penggunaan kata 20 aja boleh, ya ya boleh, ya ambil aja (mengambil uang tukar di dalam keranjang), ya udah ambil aja dan bisa. Penanda kesantunan (2) maksim kedermawanan melalui penggunaan kata ambil aja, mau dan biar aku aja yang bayar. Penanda kesantunan (3) maksim penghargaan melalui penggunaan kata pande kamu buat kue dan emang pintar lah ke bahasa Inggris. Penanda kesantunan maksim (4) kesederhanaan melalui penggunaan kata tapi aku gak pintar kalilah buatnya, sama aja kita dan aku gak pintar masak loh. Penanda kesantunan (5) maksim pemufakatan melalui penggunaan kata o ya udahlah, ya bisa juga Bu, bolehlah kalau begitu, ok dan ya boleh. Penanda kesantunan (6) maksim pemufakatan melalui penggunaan kata wah bagus tu. dan selamat ya. | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan KESANTUNAN BERBAHASA ANTARA PENUTUR DAN MITRATUTUR BERDASARKAN GENDER DI PASAR BATUPHAT LHOKSEUMAWE (Hayatun Wardhani, 2019) |
|
Kembali ke sebelumnya |