//
TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN (IB) PADA PAGI HARI DAN SIANG HARI DI BPTU-HPT PADANG MENGATAS KECAMATAN LUAK SUMATERA BARAT |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Hendri Kurniadi Manik - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan ABSTRAK * drh. Hamdan M.P ** Prof. Dr. drh Tongku Nizwan Siregar M.P ***Hendri Kurniadi Manik Kata kunci : Inseminasi Buatan, tingkat keberhasilan. Permasalahan yang dihadapi dalam bidang peternakan di Indonesia saat ini antara lain adalah masih rendahnya produktivitas dan mutu genetik ternak, salah satu penerapan teknologi inseminasi buatan ditujukan untuk meningkatkan produktivitas sapi, disamping juga memperbaiki genetis sapi, namun akhir-akhir ini pelaksanaan inseminasi buatan sering mengalami kendala, yaitu tingkat keberhasilan inseminasi yang relatif rendah atau menurun dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu, hal ini dipengaruhi oleh waktu yang akan dilakukan proses Inseminasi Buatan. Adapun tujuan penelitian ini adalah Mempelajari, memahami, dan juga menambah wawasan pelaksanan Inseminasi Buatan secara langsung, dengan cara praktek kelapangan di Balai Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak Padang Mengatas Kecamatan Luak tahun 2016 dan Untuk mengetahui tingkat keberhasilan IB pada pagi dan siang hari di BPTU- HPT Padang Mengatas Kecamatan luak tahun 2016. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sapi dengan jumlah 40. Metode yang dilakukan adalah wawancara dengan inseminator atau pegawai di BPTU-HPT Padang Mengatas, sebagai-bagian untuk meminta data Inseminasi Buatan di pagi hari dan siang hari dan data pemeriksaan kebuntingan (PKB) di BPTU-HPT Padang Mengatas, Selain itu peneliti juga ikut melaksanakan secara langsung kegiatan tersebut. Hasil yang didapat adalah Inseminasi Buatan pada pagi hari sebanyak 15 dari 20 sampel sapi, dan diperoleh hasil perhitungan persentase yaitu 75% yang berhasil dan 25% tidak berhasil sedangkan Inseminasi Buatan pada siang hari sebanyak 11 dari 20 sampel sapi, dan diperoleh hasil perhitungan persentase yaitu 55% yang berhasil dan 45% tidak berhasil. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat keberhasilan Inseminasi Buatan pada pagi hari dan siang hari. Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas disarankan Berdasarkan hasil pengamatan dan penulis tugas akhir, disarankan kepada peternak dan inseminator jika sapi yang sedang birahi agar dapat menentukan waktu perkawinan inseminasi buatann (IB) dan juga memilih inseminator yang memenuhi sarat sebagai inseminator. *Pembimbing **Penguji ***Mahasiswa | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan MANAJEMEN PEMELIHARAAN SAPI POTONG DI BPTU-HPT PADANG MENGATAS KABUPATEN LIMA PULUH KOTA PROVINSI SUMATERA BARAT (Beni Irnando, 2017) |
|
Kembali ke sebelumnya |