//

RISIKO MANAJERIAL, OPERASIONAL, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI PROVINSI ACEH

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Cut Annisa Widyasari Mastura - Personal Name

Abstrak/Catatan

Risiko proyek konstruksi adalah kejadian tidak pasti dan mempunyai dampak negatif terhadap tujuan dan sasaran proyek. Kejadian risiko di Provinsi Aceh ditinjau pada tiga masa yang berbeda yaitu konflik (tahun 2000-2004), rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana (tahun 2005-2009), dan pasca rehabilitasi rekonstruksi (tahun 2010-2016). Masalah ketidakpastian ini dapat menjadikan proyek tertunda dan kerugian yang besar serta keselamatan kerja yang rendah. Sehingga seharusnya masalah ketidakpastian ini dipahami dan dikelola secara efektif oleh manajemen risiko untuk mendukung pencapaian tujuan proyek. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi variabel risiko dominan pada proyek konstruksi serta menganalisis variabel dari aspek manajerial, operasional serta keselamatan dan kesehatan kerja yang mempengaruhi besarnya tingkat risiko pada tiga masa. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi variabel risiko tersebut adalah dengan melakukan survey pada 20 perusahaan kualifikasi besar di Provinsi Aceh. Pengolahan data dilakukan dengan menganalisis tingkat frekuensi risiko berdasarkan frequency index (FI), analisis peringkat risiko menunjukkan peringkat pada masing-masing variabel risiko proyekdan uji analysis variance (Annova) untuk mengetahui pengaruh dari ketiga periode tersebut. Hasil perhitungan frequency index (FI) pada faktor manajerial yang menjadi variabel dominan pada masa konflik adalah kurangnya dukungan manajemen puncak, sedangkan pada masa rehabilitasi rekonstruksi dan masa pasca rehabilitasi rekonstruksi adalah kurangnya kemampuan/pengalaman kontraktor. Faktor operasional yang menjadi variabel risiko dominan pada masa konflik adalah terlambat mendapat izin melakukan pekerjaan sedangkan pada masa rehabilitasi rekonstruksi dan pasca rehabilitasi rekonstruksi adalah variabel gangguan kelistrikan. Untuk faktor K3 yang menjadi variabel risiko dominan pada masa konflik dan masa rehabilitasi rekonstruksi adalah pekerja tidak dilengkapi oleh alat pelindung diri (APD) sedangkan pada masa pasca rehabilitasi rekonstruksi adalah variabel peraturan safety yang dilanggar. Hasil perhitungan anova terlihat bahwa adanya perbedaan rata-rata antar variabel di setiap masa ditunjukkan dengan Fhitung> Ftabel dan P-value< derajat keyakinan yang digunakan sebesar 5% atau 0,05 sehingga H0di tolak. Kata kunci :risiko, identifikasi risiko, risiko manajerial, risiko operasional , dan risikoKesehatan dan Keselamatan Kerja(K3)

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

KAJIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSANAAN PERKUATAN TEBING SUNGAI RNDI PROVINSI ACEH (HASANUDIN, 2014)

IDENTIFIKASI FAKTOR — FAKTOR PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA BANDA ACEH (ABIZAR HAMZAH, 2020)

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR RISIKO WAKTU TERHADAP BIAYA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI PROVINSI ACEH (MUHAMMAD TAUFIK, 2018)

RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI PADA TIGA FASE DALAM RENTANG TAHUN 2000-2015 DI PROVINSI ACEH DI PROVINSI ACEH (Saiful Husin, 2019)

IDENTIFIKASI KEMUNGKINAN TERJADINYA RISIKO PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR KECIL DAN MENENGAH DI KOTA BANDA ACEH (Syarif Hidayatullah, 2017)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy