//

PEMENUHAN HAK-HAK NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN WANITA KLAS IIA TANJUNG GUSTA (SUATU PENELITIAN DI KOTA MEDAN)

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang SYAWALUDDIN SITOMPUL - Personal Name

Abstrak/Catatan

ABSTRAK Syawaluddin Sitompul, PEMENUHAN HAK-HAK NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN WANITA KLAS IIA TANJUNG GUSTA (Suatu penelitian di Kota Medan). Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala 2016 (v,65)pp.,bibl.,tabl.,app. Nursiti, S.H., M.Hum. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan menyatakan bahwa pemenuhan hak narapidana mutlak didapatkan oleh setiap narapidana di Lembaga Pemasyarakatan. Namun di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas IIA Tanjung Gusta masih ditemukan persoalan, bahwa tidak seutuhnya hak-hak narapidana terpenuhi dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan bagaimana implementasi pemenuhan hak-hak narapidana di dalam lapas dan kendala-kendala yang dihadapi petugas Lapas Wanita Klas IIA Tanjung Gusta Medan dalam pemenuhan hak-hak narapidana Data dalam penelitian ini digunakan adalah normatif empiris, dengan memperoleh data sekunder dan bahan bacaan yang bersifat teoritis dengan cara mempelajari peraturan perundang-undangan, serta mewawancarai responden dan informan dan memberikan kuisioner bagi responden untuk memperoleh data primer. Sampel yang digunakan purposive sampling dari keseluruhan populasi secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan proses pemenuhan hak narapidana di Lapas Wanita Klas IIA Tanjung Gusta Medan masih ada yang belum terpenuhi antara lain: hak layanan atas kesehatan wanita, hak pakaian dan tempat tidur, hak perawatan kesehatan, hak mendapatkan latihan kerja dan pendidikan, hak untuk pemisahan sel, hak untuk kebutuhan khusus wanita. Adapun faktor penghambat pemenuhan hak-hak tersebut adalah kurangnya Dokter spesialis dalam pelayanan kesehtan wanita, terbatas fasilitas yang tidak sebanding dengan jumlah narapidana di dalam lapas yang melebihi kapasitas sebesar 282%, serta minimnya anggaran di dalam lapas tersebut, sehingga proses pemenuhan hak-hak narapidana tidak berjalan secara optimal. Disarankan kepada Kementerian Hukum dan HAM agar mengkaji ulang anggaran setiap lapas diIndonesia dan melakukan penambahan, seperti fasilitas kamar/sel, bangunan maupun fasilitas lainnya di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas IIA Tanjung Gusta Medan. Pada pimpinan Lapas Wanita Klas IIA Tanjung Gusta Medan disarankan untuk membuat kesepakatan kerjasama dengan instansi yang terkait, yang akan menunjang pemenuhan hak-hak narapidana. Serta penambahan petugas khusus keamanan wanita.

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

PEMENUHAN HAK NARAPIDANA WANITA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN WANITA KLAS III SIGLI (Mutia Sari, 2016)

PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN TERHADAP ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS IA TANJUNG GUSTA MEDAN (LULU RIZQA AZKYA GINTING, 2020)

POLA PEMBINAAN PEMASYARAKATAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA BANDA ACEH (STUDI KASUS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA BANDA ACEH) (Zakiatul Ula, 2016)

PENGARUH PEMBINAAN TERHADAP NARAPIDANA PENGEDAR NARKOTIKA DITINJAU DARI PERSPEKTIF TUJUAN PEMIDANAAN (PENELITIAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS II A BANDA ACEH) (Willy mirza, 2016)

PEMENUHAN HAK KESEHATAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS III LANGSA (Nazaryadi, 2017)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy