//

PERAN TUHA PEUT DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK DI KALANGAN MASYARAKAT (STUDI KASUS: DI KECAMATAN MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA)

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang MUTTAQIN - Personal Name

Abstrak/Catatan

ABSTRAK Lembaga tuha peut merupakan sebuah lembaga adat yang mempunyai tugas salah satunya yaitu menyelesaikan sengketa/ konflik yang timbul dalam masyarakat beserta pemangku adat lainnya. Sengketa/ konflik yang timbul dalam masyarakat disebabkan oleh berbagai hal baik perbedan pendapat, kepentingan dan lainnya, begitu juga dengan masyarakat yang ada pada gampong-gampong di Kecamatan Meureudu Kabupaten Pidie Jaya. Masyarakat saling berinteraksi, dalam melakukan interaksi tidak tertutup kemungkinan terjadi perbedan pendapat dan kepe ntingan sehingga berujung pada sebuah sengketa/ konflik. Sengketa yang biasa terjadi seperti perselisihan tentang hak milik/ warisan, pencurian, perkelahian, pencemaran nama baik, pertengkaran/ perselisihan antar warga serta perselisihan antar warga . Untuk itu tuha peut hadir dalam masyarakat guna menyelesaikan dan membantu masyarakat dalam menyelesaikan konflik yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis peran tuha peut di Kecamatan Meureudu Kabupaten Pidie Jaya dan hambatan-hambatan yang dihadapi ketika menyelesaikan konflik serta solusi lembaga tuha peut dalam menghadapi hambatan pada penyelesaian konflik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan tehnik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tuha peut berperan secara aktif dalam menyelesaikan konflik, peran tersebut dilihat dari beberapa hal yaitu, tuha peut menjadi mediator, fasilitator, motivator, serta konseptor dalam penyelesaian sebuah sengketa/ konflik yang terjadi. Hambatan yang dihadapi tuha peut dalam menyelesaikan sengketa/ konflik adalah sifat egoisme pihak-pihak berkonflik/ bersengketa yang tidak mau mendengar, menerima keputusan dan alternatif jalan keluar konflik yang disampaikan oleh tuha peut, kemudian tidak adanya peraturan tertulis gampong yang mengatur secara subtansi terkait masalah penyelesaian suatu konflik dan selanjutnya kurang terbukanya masyarakat dalam menyampaikan dan menyerahkan konfliknya ke lembaga tersebut. Solusi tuha peut ketika menemui hambatan dalam penyelesaian konflik adalah dengan menyarankan pihak yang bersengketa untuk menyerahkan konfliknya ke tingkat mukim dan ke tingkat kecamatan. Kata Kunci : Peran Tuha Peut, Penyelesaian Konflik

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

PERAN TUHA PEUT DALAM MENYELESAIKAN MASALAH- MASALAH SOSIAL DI GAMPONG SENTOSA KECAMATAN MUTIARA KABUPATEN PIDIE (Zakiya Ulfah, 2017)

PERAN TUHA PEUT GAMPONG SEBAGAI BADAN PERMUSYAWARATAN GAMPONG DALAM PENYELESAIAN PERSELISIHAN MASYARAKAT (SUATU PENELITIAN DI KECAMATAN BABAHROT KABUPATEN ACEH BARAT DAYA) (RABI AGUSTIA, 2016)

ANALISIS IMPLEMENTASI FUNGSI ANGGARAN TUHA PEUT GAMPONG (STUDI KASUS GAMPONG KEUDE PANGA KECAMATAN PANGA KABUPATEN ACEH JAYA) (FARAH MITA SURANDA, 2018)

PEMERIKSAAN KONTAMINASI BORAKS PADA BAKSO DAGING SAPI DI KABUPATEN PIDIE JAYA (RIZAL FUADI, 2015)

KONTRIBUSI ISTERI TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA DI KECAMATAN MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA (miswar, 2013)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy