//
ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN) PEMASARAN KOPI ARABIKA DI KABUPATEN ACEH TENGAH |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Herlinawati - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan Kabupaten Aceh Tengah adalah sentera produksi kopi di Provinsi Aceh walaupun kopi merupakan salah satu sumber pendapatan masyarakat di Kabupaten Aceh Tengah, terdapat beberapa permasalahan yaitu sulitnya petani mengontrol harga pasar dan petani membutuhkan modal dengan cepat, sehingga para petani menjual hasil produksi dalam bentuk segar, tanpa melakukan pengolahan. Tujuan penelitian untuk mengetahui 1. Struktur, perilaku dan kinerja pasar. 2. Menganalisis Rantai Nilai pemasaran kopi arabika di Kabupaten Aceh Tengah. Besarnya populasi keseluruhan dalam penelitian ini adalah 802 orang petani sampel yang diambil 10 %, dari keseluruhan populasi yaitu 82 responden petani. Sedangkan untuk pedagang pengambilan sampel mengunakan teknik snowball sampling, terdapat 8 orang pedagang agen, 4 orang pedagang besar, 2 orang eksportir dan 5 orang pengusaha pengolah kopi sangrai dan bubuk kopi. Penelitian ini mengunakan analisis stucture conduct performace (SCP) yang melihat pemasaran kopi dari petani hingga konsumen akhir, nilai tambah hayami yang melihat dari sisi pengolahan kopi segar menjadi kopi sangrai dan bubuk kopi. Hasil analisis menunjukan bahwa pemasaran kopi arabika di daerah penelitian memiliki 4 saluran pemasaran, dengan structur pasar cenderung oligopsoni. Consentrasi pasar menunjukan hasil 1,4, pasar terconsentrasi kuat, dan Minimum Efficsiency Scale (MES) sebesar 11,6 %yang berarti terdapat hambatan masuk pasar. Marjin keuntungan tertinggi terdapat pada pelaku pengolah kopi hijau basah menjadi kopi rosting yaitu mencapai RP.28.700,- per Kg sedangkan Farmer Share tertinggi mencapai 91 % terdapat pada pelaku pedangang besar yaitu dengan melakukan pengolahan kopi gabah menjadi kopi hijau basah hanya melakukan pengilingan pengelupasan kulit tanduk saja, lalu langsung menjual kembali kepada ekspotir. Rantai nilai pada pemasaran pengolahan kopi arabika terdapat aktivitas perimer dan aktivitas pendukung. Pengolahan kopi dilihat pada proses kopi rosting yang memiliki rasio nilai tambah sebesar 19 % per Kg. Sedangkan rasio nilai tambah pada pengolahan bubuk kopi 7,74 % per Kg. Saran yang diperlukan adalah peningkatan peran pemerintah maupun lembaga dalam pemasaran kopi arabika untuk meningkatkan pendapatan pihak yang terlibat dalam aktivitas tersebut. Kata kunci: Pemasaran, kopi arabika, analisis rantai nilai. | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan PENGARUH SUPLAY CHAIN TERHADAP EFISIENSI PEMASARAN, DAMPAKNYA PADA DAYA SAING KOPI ARABIKA GAYO (T. Budi Hermawan, 2014) |
|
Kembali ke sebelumnya |