//
AKTIVITAS ANTIBAKTERI TEPUNG CACING TANAH (LUMBRICUS RUBELLUS) TERHADAP ENTEROCOCCUS FAECALIS SECARA IN VITRO |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Dian Rizki Rinanda - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan Enterococcus faecalis adalah bakteri anaerob fakultatif yang dapat menyebabkan infeksi periapikal sekunder dan sangat resisten terhadap berbagai bahan antimikroba yang biasa digunakan pada perawatan saluran akar. Cacing tanah (Lumbricus rubellus) mengandung peptida antibakteri Lumbricin-1 dan diketahui dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif, Gram negatif dan jamur, namun sangat jarang menyebabkan timbulnya resistensi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris yang bertujuan untuk melihat aktivitas antibakteri Lumbricin-1 dari tepung cacing tanah terhadap pertumbuhan E. faecalis secara in vitro. Enterococcus faecalis dikultur pada media CHROMagar VRE dan diinkubasi secara anaerob selama 24-48 jam pada suhu 37⁰C. Bakteri diidentifikasi dengan melihat warna koloni bakteri yang tumbuh pada media CHROMagar VRE dan pewarnaan Gram, sementara uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram. Hasil analisis statistik dengan one way ANOVA dan uji Duncan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata (p < 0,05) antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, namun tidak terdapat perbedaan yang nyata di antara masing-masing kelompok perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tepung cacing tanah memiliki aktivitas antibakteri yang kuat terhadap pertumbuhan E. faecalis. Kata kunci: Enterococcus faecalis, Lumbricus rubellus, peptida antibakteri, Lumbricin-1. | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI TEPUNG CACING TANAH (LUMBRICUS RUBELLUS) TERHADAP ISOLAT KLINIS MULTI-DRUG RESISTAN ACINETOBACTER BAUMANNII SECARA IN VITRO (Sugih Pradana, 2014) |
|
Kembali ke sebelumnya |