//
CULTURE SHOCK MAHASISWA PENDATANG TENTANG PENERAPAN SYARI’AT ISLAM DI KOTA BANDA ACEH (STUDI TERHADAP MAHASISWA UNIVERSITAS SYIAH KUALA ASAL SUMATERA UTARA) |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Nebri R A Sarira - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan Penelitian ini berjudul “Culture Shock Mahasiswa Pendatang Tentang Penerapan Syari’at Islam di Kota Banda Aceh (Studi Terhadap Mahasiswa Universitas Syiah Kuala Asal Sumatera Utara)”. Culture shock tentang penerapan Syari’at Islam merupakan kondisi dimana seseorang mengalami keterkejutan karena memasuki budaya asing yang memiliki latar belakang budaya sehingga menimbulkan stres/depresi dalam rangka penyesuaian dilingkungan yang memiliki kultural yang berbeda. Tujuannya untuk mengetahui culture shok yang dialami oleh mahasiswa asal Sumatera Utara tentang penerapan Syari’at Islam di kota Banda Aceh dan untuk mengetahui upaya adaptasi yang dilakukan mahasiswa asal Sumatera Utara tentang penerapan Syari’at Islam di kota Banda Aceh. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori Pengelolaan Kecemasan/Kepastian (Anxiety/Uncertainty Management Theory). Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam (indepth interview) dan observasi. Informan ditentukan melalui sejumlah kriteria dengan jumlah informan 7 orang beragama muslim dan 3 informan beragama non muslim. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa culture shock yang dialami oleh mahasiswa Asal Sumatera Utara yang disebabkan adanya penerapan Syari’at Islam yang di atur di dalam Qanun No 11 tahun 2002 tentang pelaksanaan Syari’at Islam bidang Aqidah, Ibadah dan Syiar islam, Qanun No 12, 13, 14 tahun 2003 mengenai minuman khamar, maisir dan khalwat. Reaksi yang disebabkan oleh culture shock berupa perasaan cemas, perasaan terisolasi, perasaan canggung dan perasaan rindu kampung halaman. Dinamika munculnya culture shock yang dialami meliputi fase kegembiraan, fase kultural, fase kesembuhan dan fase penyesuaian. Untuk mengatasi culture shock yang terjadi dikarenakan adanya penerapan Syari’at Islam, mahasiswa asal Sumatera Utara mengahadapi 4 tahapan adaptasi berupa tahapan phylogenetic (berdasarkan seleksi alam), phenotype (modifikasi fisik), proses belajar dan modifikasi kultur. Upaya adaptasi yang dilakukan oleh mahasiswa asal Sumatera Utara yaitu mengikuti kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakat, menghormati budaya setempat, lebih memilih untuk berteman dengan teman-teman sesama asal Sumatera Utara dan melakukan interaksi sosial dengan masyarakat serta lingkungan setempat. Kata kunci: Culture Shock, Syari’at Islam, Antarbudaya | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan ADAPTASI MAHASISWA PATTANI DI KOTA BANDA ACEH DALAM UPAYA MENGHADAPI CULTURE SHOCK (STUDI PADA KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA) (Arief Fadhillah, 2016) |
|
Kembali ke sebelumnya |