//

PERAN RANGERS DALAM MENJAGA KELESTARIAN HUTAN (STUDI KASUS DI KABUPATEN ACEH JAYA)

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang ZAKIA TUTDIN - Personal Name

Abstrak/Catatan

ABSTRAK ZAKIA TUTDIN, PERAN RANGERS DALAM MENJAGA 2016 KELESTARIAN HUTAN DI KABUPATEN ACEH JAYA Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (XI,65), PP., TABL,. BIBL., APP (PROF. DR. BAHREIN T.SUGIHEN, MA) Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kehidupan makhluk lainnya. Konsep pranata sosial kiranya mampu menjawab persoalan lembaga atau organisasi karena pranata sosial mengatur norma-norma dalam masyarakat. Ketimpangan dan ketidak seimbangan yang terjadi di bumi, telah menimbulkan berbagai bencana. Rusaknya hutan menimbulkan bencana seperti banjir dan tanah longsor. Solusi dari permasalahan hadirlah Rangers, Rangers merupakan komunitas penjaga hutan berdiri pada tahun 2009. Berdirinya komunitas Rangers diawali dengan kehadiran FFI (flora fauna international). Tujuan dari penelitian ini adalah yang pertama untuk mengetahui lahirnya dan mengetahui keberadaan Rangers di hutan Aceh Jaya, yang kedua untuk mengetahui bagaimana Keadaan Lingkungan setelah terbentuk Rangers, yang ketiga apa faktor pendukung dan penghambat Rangers dalam menjaga kelestarian hutan. Manfaat Penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai pelestarian hutan. Metodologi penelitian lokasi peneliti berada di Kecamatan Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Studi kasus. Informan Penelitian mewawancarai Anggota Rangers, Masyarakat Kecamatan Sampoiniet, dan Dinas Kehutanan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelahiran Rangers di sebabkan karena konflik gajah/ Satwa liar yang masuk kepemukiman, satwa liar menganggu perkebunan warga. Setelah adanya Rangers , hutan sudah aman, satwa liar sudah terlindungi, juga penebangan hutan sudah berkurang, dengan keberadaan Rangers di hutan Aceh Jaya merubah cara fikir masyarakat terhadap kelestarian hutan. Adapun Faktor Pendukung Rangers yaitu bekerja sama dengan kepolisian yang berhubungan dengan sumber daya alam, berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), dan Lembaga Adat. Adapun Penghambat Rangers kurangnya alat yang memadai untuk melakukan Patroli hutan. Saran kepada Pemerintah Aceh Jaya di perlukan penjagaan yang maksimal dengan kegiatan – kegiatan penyelamatan lingkungan yang benar-benar mampu menjaga hutan sehingga hasil hutan tetap terjaga dan satwa liar tidak masuk kepermukiman warga, dan yang terakhir terus tingkatkan kegiatan yang diberikan kepada Rangers dalam pengawasan melindungi satwa liar. Kata Kunci : Rangers, Hutan, Kelestarian

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

PERAN PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE DALAM MENANGGULANGI ILLEGAL LOGGING (STUDI ANALISIS DI KECAMATAN TANGSE DAN GEUMPANG MENURUT PERSPEKTIF POLITIK LINGKUNGAN) (MUHAMMAD ROZAKI, 2016)

STUDI PERUBAHAN SEBARAN HUTAN MANGROVE PRA DAN PASCA TSUNAMI DI ACEH JAYA (Syartika Andi Putri, 2015)

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP FUNGSI HUTAN MANGROVE DALAM UPAYA PENGURANGAN RISIKO BENCANA (STUDI KASUS LOKASI PENELITIAN DI GAMPONG LAMTEH KABUPATEN ACEH BESAR DAN GAMPONG PANDE KOTA BANDA ACEH) (Said Khairullah, 2018)

WILLINGNESS TO PAY TINGKAT KEPEDULIAN MASYARAKAT TERHADAP KELESTARIAN HUTAN TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER (Dinda Yulina, 2020)

TOKOH PEMBANGUNAN ACEH JAYA: BIOGRAFI AZHAR ABDURRAHMAN, 1969-2019 (MISLIA DARMA, 2020)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy