//

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN MUTU PADA INDUSTRI PEMBUATAN BATAKO DI KOTA BANDA ACEH

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Muhammad Rizqa - Personal Name

Abstrak/Catatan

Batako adalah komponen bangunan yang dibuat dari campuran semen portland atau pozolan, pasir, air, dan atau tanpa bahan tambahan lainnya (additive), dicetak sedemikian rupa sehingga memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai bahan untuk pasangan dinding. Di Kota Banda Aceh terdapat 7 industri yang masih aktif memproduksi batako, namun masih ada industri yang belum mengetahui keuntungan atau kerugian yang pasti dan mutu dari hasil produksinya. Hal yang menjadi permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana kelayakan finansial dari industri dan berapa tingkat mutu dari hasil produksinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat BEP yaitu keadaan dimana jumlah manfaat sama besarnya dengan jumlah biaya produksi industri dan untuk mengetahui tingkat mutu batako. Ruang lingkup penelitian ini hanya ditinjau pada industri rumah tangga yang memproduksi batako dengan menggunakan alat manual gebuk. Data yang didapat yaitu biaya tetap, biaya variabel dan jumlah produksi yang diolah dengan analisis BEP dan data tentang kuat tekan, berat basah, berat kering serta penyerapan air yang diuji di Laboratorium Bahan dan Konstruksi yang berpedoman pada SNI. Hasil yang didapat pada penelitian ini menunjukkanan alisis BEP produksi untuk industri A, B dan C tahun 2014 sebanyak 5.546 buah, 6.102 buah dan 6.400 buah, tahun 2015 untuk industri A sebanyak 22.777 buah, industri B sebanyak 7.897 buah dan untuk industri C sebanyak 10.213 buah. BEP harga untuk tahun 2014 pada industri A sebesar Rp 3.120,00/buah, industri B sebesar Rp 3.814,00/buah dan industri C sebesar Rp 4.000,00/buah, Tahun 2015 pada industri A sebesar Rp 2.929,00/buah, industri B sebesar Rp 3.744,00/buah dan industri C sebesar Rp 3.830,00/buah. Hasil pengujian mutu dari ketiga industri yang ditinjau menunjukkan bahwa industri A dan industri B termasuk kedalam mutu IV pada SNI, yaitu kuat tekan yang didapat dari industri A sebesar 23,29 kg/cm2 dan industri B sebesar 18,92 kg/cm2. Penyerapan air pada industri A sebesar 9,44 %, industri B sebesar 11,96 % yang digunakan untuk konstruksi yang tidak memikul beban, dinding penyekat serta konstriksi lainnya yang selalu terlindungi dari cuaca luar, industri C termasuk kedalam katagori mutu III dengan kuat tekan sebesar 30,92 kg/cm2 dan penyerapan air pada industri C sebesar 8,93 % yang digunakan untuk hal-hal seperti dalam mutu IV, tetapi permukaan dari konstruksi dari batako tersebut boleh tidak diplester. Kata kunci: Industri rumah tangga, Kelayakan Finansial, Break even point (BEP) Mutu, Batako.

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN MUTU PADA INDUSTRI PEMBUATAN PAVING BLOCK DI KOTA BANDA ACEH (Muhammad Haiqal, 2016)

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN MUTU PADA INDUSTRI BATU BATA MERAH DI KECAMATAN DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR (Risan Nafizar, 2016)

STUDI KELAYAKAN USAHA PENDIRIAN INDUSTRI GELATIN KULIT IKAN TUNA DI KOTA BANDA ACEH (T.M.Azha Ridha, 2020)

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL AGROINDUSTRI TAHU RION DI DESA LAMTEUMEN BARAT KECAMATAN JAYA BARU KOTA BANDA ACEH (Nova Fitrah Zahara, 2019)

ANALISIS FINANSIAL USAHA VCO (VIRGIN COCONOT OIL) PADA UD. FRESCO DI DESA GEUDUBANG JAWA KECAMATAN LANGSA BARO KOTA LANGSA (TRIA LUTVIA, 2015)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy