//
ANALISIS POLA PRODUKSI DAN KELAYAKAN PEMBANGUNAN PABRIK KELAPA SAWIT DI PANTAI BARAT ACEH |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Aswin Nasution - Personal Name |
---|---|
Subject | OIL PALMS FACTORIES-MANUFACTURING INDUSTRIES |
Abstrak/Catatan Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan penting bagi perekonomian Indonesia. Sebagai penghasil minyak nabati kelapa sawit tumbuh dan berkembang dengan baik di Indonesia termasuk di pantai Barat Aceh yang merupakan daerah sentral tanaman ini di Aceh. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis keseimbangan pola produksi TBS kelapa Sawit dengan kebutuhan bahan baku PKS di pantai barat Aceh, berapakah penambahan PKS yang diperlukan dan bagaimanakah kelayakan pembangunannya. Metoda penelitian yang digunakan adalah Purposive Cluster Sampling dengan objek penelitian petani pekebun dan perusahaan perkebunan. Ruang lingkup penelitian terbatas pada pola produksi kelapa sawit dan keseimbangannya terhadap bahan baku PKS, berapakah penambahan PKS yang diperlukan dan bagaimana kelayakan pembangunannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan asumsi tidak terjadi peningkatan luas areal tanaman, pola produksi TBS kelapa sawit di pantai barat Aceh meningkat sampai tahun 2022 dan selanjutnya produksi menurun mengikuti pertambahan umur tanaman. Tidak terjadi kesimbangan antara pola produksi TBS dan kebutuhan bahan baku PKS dimana terdapat kelebihan produksi TBS sebesar 490.418 ton dari kapasitas olah 12 unit PKS yang beroperasi saat ini. Kelebihan TBS dari kapasitas olah PKS tahun 2014 membutuhkan penambahan 3 – 6 unit PKS kapasitas 30 ton / jam dimana 3 unit pada 100 % dari kapasitas olah dan 6 unit pada 60 % kapasitas olah pabrik. Distribusi penambahan PKS adalah 1 unit di Aceh Barat, 1 – 2 unit di Nagan Raya dan 2 – 3 unit di Aceh Barat Daya. Puncak kelebihan TBS terjadi pada tahun 2022 sebesar 1.531.317 ton dengan kebutuhan 27 – 34 unit PKS kapasitas 30 ton / jam. Penambahan kebutuhan PKS akan mengikuti penambahan kelebihan TBS. Investasi 100 % menggunakan dana sendiri atau 60 % menggunakan pinjaman bank pembangunan PKS layak dilakukan, investasi tidak layak dilaksanakan jika terjadi kenaikan biaya 15 %. Pada investasi 100 % menggunakan dana sendiri proyek mampu bertahan pada kenaikan biaya sebesar 12,60 % sedangkan jika menggunakan 60 % pinjaman bank proyek hanya mampu bertahan pada kenaikan biaya 12,00 %. Analisis aspek pasar dan pemasaran, manajemen dan sumberdaya manusia, hukum, tekhnis dan tekhnologi serta sosial ekonomi masyarakat juga menunjukkan bahwa pembangunan PKS layak dilaksanakan. Kata Kunci : Kelapa Sawit, TBS (Tandan Buah Segar), PKS (Pabrik Kelapa Sawit) dan Kelayakan Investasi. | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBANGUNAN PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT SUPER MINI DI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA (Adhwir, 2020) |
|
Kembali ke sebelumnya |