//

ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN PERKUATAN GEOGRID PADA RUAS JALAN BANDA ACEH-MEULABOH DI PROVINSI ACEH MENGGUNAKAN SOFTWARE PLAXIS 8.2

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Fuadi Ubaidillah - Personal Name

Abstrak/Catatan

Kelongsoran yang terjadi pada ruas jalan Banda Aceh–Meulaboh tanggal 1 November 2014 yaitu di Km 30+250, Km 33+720, Km 36+400, Km 37+000, dan Km 39+700 kawasan Gunung Paro – Kulu, Kecamatan Lhong, Kabupaten Aceh Besar disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Kelongsoran ini mengikis hampir separuh badan jalan dan jalur transportasi Banda Aceh-Meulaboh putus total akibat kelongsoran yang terjadi. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu dicari solusi yang optimal, sehingga dibutuhkan suatu analisis stabilitas lereng. Tujuan dari analisis stabilitas lereng tersebut adalah untuk memperoleh nilai faktor keamanan (safety factor) yang memenuhi persyaratan keamanan. Umumnya nilai faktor keamanan FK > 1,25 untuk kondisi existing dan FK ≥ 1,5 untuk lereng dengan perkuatan. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan Metode Elemen Hingga dengan bantuan program plaxis. Analisis stabilitas lereng dilakukan pada kondisi lereng eksisting dan lereng dengan menggunakan perkuatan geogrid dengan panjang 3 m, 4 m, 5 m, dan 6 m dengan jarak vertikal 0,3 m, 0,4 m, dan 0,5 m. Berdasarkan perhitungan pada ruas jalan Banda Aceh-Meulaboh di titik A-01, A-02, A-03, A-04 dan A-05 diperoleh nilai faktor keamanan (FK) masing-masing 1.18, 1.08, 1.05, 1.07 dan 1.13 pada kondisi existing, hal ini menunjukan bahwa dengan adanya jalan raya pada permukaan lereng merupakan beban terhadap lereng, yang akan mempercepat proses terjadinya kelongsoran, sehingga perlu dilakukan usaha perkuatan lereng menggunakan geogrid. Jenis perkuatan geogrid terbukti mampu menjaga kestabilan lereng. Pada kondisi perkuatan geogrid panjang 6 m dan jarak vertikal 0,3 m faktor keamanan diperoleh 1.65, 1.66, 1.62, 1.63, dan 1.63, sedangkan pada jarak vertikal 0,4 m dengan panjang 6 m diperoleh nilai faktor keamanan1.59, 1.58, 1.53, 1.57, dan 1.56, untuk jarak vertikal 0,5 dengan panjang 6 m diperoleh faktor keamanan 1.57, 1.52, 1.5, 1.55, dan 1.52. Hasil analisis yang telah dilakukan diharapkan dapat berguna untuk memberikan informasi mengenai pengaruh panjang geogrid dan jarak vertikal geogrid terhadap pemasangan geogrid pada lereng, sehingga bisa dimanfaatkan oleh pihak terkait untuk penanganan longsor. Kata kunci : Stabilitas lereng, faktor keamanan, geogrid, plaxis.

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN DINDING BLOK BETON SEGMENTAL DIPERKUAT GEOGRID PADA LONGSORAN JALAN MENGGUNAKAN PROGRAM PLAXIS 2D VERSI 8.6 (STUDI KASUS RUAS JALAN PROVINSI MEULABOH-GEUMPANG KM 84) (Rahmatal Ambiya, 2019)

ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN GEOTEKSTIL PADA RUAS JALAN GUNUNG PARO DAN KULU MENGGUNAKAN SOFTWARE PLAXIS 8.2 (Firdausi Nuzula, 2016)

ANALISIS FAKTOR KEAMANAN DAN PENANGANAN LERENG PADA RUAS JALAN BLANG KEUJEREN - PEURELAK KABUPATEN GAYO LUWES MENGGUNAKAN SOFTWARE PLAXIS (T M HASAN BASRI, 2017)

KAJIAN STABILITAS LERENG PADA RUAS JALAN BANDA ACEH - MEULABOH MENGGUNAKAN PROGRAM GEO 5 DAN PENANGGULANGANNYA (Fadhliansyah, 2016)

ANALISIS STABILITAS LERENG TERHADAP TINGGI TIMBUNAN YANG MENYEBABKAN KERUSAKAN BADAN JALAN (STUDI KASUS RUAS JALAN NASIONAL BANDA ACEH – MEDAN STA. 83+135 GUNUNG SEULAWAH) (Wihardi, 2018)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy