//

PENGARUH PEMBUATAN WADUK RUKOH DAN WADUK TIRO TERHADAP PENURUNAN MUKA AIR BANJIR SUNGAI KRUENG TIRO KABUPATEN PIDIE

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang edi subroto - Personal Name
SubjectRESERVOIRS
FLOODS
Bahasa Indonesia
Fakultas Prog. Studi Magister Teknik Sipil
Tahun Terbit 2015

Abstrak/Catatan

Sungai Krueng Tiro berada di Kabupaten Pidie memiliki panjang sungai ±46 Km, dengan luas Daerah Aliran Sungai sebesar ±335 Km2 dimana setiap tahunnya menimbulkan dampak banjir terhadap kehidupan masyarakat di wilayah Kabupaten Pidie khususnya di sepanjang sungai Krueng Tiro. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menganalisis seberapa besar penurunan muka air banjir dengan bantuan perangkat lunak HEC-RAS Versi 4.1.0. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada kajian penurunan muka air banjir sungai Krueng Tiro sebelum dan sesudah pembendungan. Dari profil memanjang dan melintang muka air Sungai Krueng Tiro dapat diketahui gambaran kondisi luapan banjir yang terjadi selama ini dan dengan informasi ini, maka selanjutnya dibuat beberapa skenario penanganan banjir tersebut sehingga diketahui skenario yang paling tepat untuk mengatasi persoalan tersebut. Pada kondisi eksisting di STA. 16+850 diperoleh elevasi muka air banjir sebelum pembendungan sebesar +14.52 m. Dalam skenario-1, simulasi debit banjir menggunakan komponen Waduk Tiro diperoleh nilai prosentase reduksi banjirnya berkisar antara 63.66% hingga 73.56%. Hal ini menunjukkan penurunan muka air banjir yang cukup signifikan dari +14.52 m menjadi +13.65 m dengan selisih penurunan sebesar 0.87 m. Dalam skenario-2, simulasi debit banjir menggunakan komponen Waduk Rukoh diperoleh nilai prosentase reduksi banjirnya berkisar antara 18.60% hingga 21.49%. Hal ini menunjukkan penurunan muka air banjir yang tidak begitu signifikan dari +14.52 m menjadi +14.39 m dengan selisih penurunan sebesar 0.13 m. Pada skenario utama, simulasi debit banjir sungai Krueng Tiro menggunakan komponen Waduk Rukoh dan Waduk Tiro sehingga prosentase reduksi banjirnya berkisar antara 82.26% hingga 95.05%. Hal ini menunjukkan skenario utama akan lebih menjamin bahwa tidak akan ada lagi kejadian banjir baik di hulu, tengah dan muara sungai. Hal ini menunjukkan penurunan muka air banjir yang signifikan dari +14.52 m menjadi +12.99 m dengan selisih penurunan sebesar 1.53 m. Kata kunci : Waduk Rukoh, Waduk Tiro, HEC RAS.

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

KAJIAN PENYELESAIAN POTENSI KONFLIK KEPENTINGAN DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN AIR IRIGASI DAN AIR BAKU PADA WADUK RUKOH KABUPATEN PIDIE (Kamal Surya Admaja, 2016)

KAJIAN PENELUSURAN BANJIR (FLOOD ROUTING) TERHADAP KAPASITAS TAMPUNGAN SUNGAI DI HILIR WADUK KEUREUTO KABUPATEN ACEH UTARA (Rais Buldan, 2016)

PEMODELAN BANJIR SUNGAI KRUENG JEULANGA GAMPONG ALUE KEUTAPANG KABUPATEN PIDIE JAYA (Fajrin Nuzar, 2016)

WADUK KEULILING DAN PERUBAHAN MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT (STUDI KASUS DI GAMPONG BAK SUKON KECAMATAN KUTA COT GLIE KABUPATEN ACEH BESAR) (SAFIRA FULKIA, 2018)

MANAJEMEN UPAYA PENINGKATAN UMUR WADUK KEUREUTO KABUPATEN ACEH UTARA PROVINSI ACEH (Arief Akbar, 2018)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy