//

PENGARUH MODULUS HALUS BUTIR TERHADAP NILAI SLUMP DAN KUAT TEKAN DENGAN FAS 0,50

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Ruli fachrizal - Personal Name

Abstrak/Catatan

ABSTRAK Beton merupakan salah satu bahan konstruksi bangunan yang terdiri dari semen, agregat, air dan bahan tambah (admixture dan additive ). Pengerasan beton terjadi karena peristiwa reaksi kimia antara semen dengan air. Apabila mutu bahan yang digunakan dalam campuran beton telah memenuhi persyaratan yang ditentukan, salah satu faktor yang mempengaruhi kuat tekan beton adalah faktor air semen (FAS). Proses pencampuran beton dalam hal ini dengan menggunakan sistem perbandingan modulus halus butir (MHB) dari masing-masing agregat. Modulus halus butir (MHB) adalah suatu indeks yang dipakai untuk mengukur kehalusan atau kekasaran butir-butir agregat, semakin besar nilai MHB suatu agregrat maka semakin besar butiran agregatnya. Kehalusan atau kekasaran suatu agregat dapat mempengaruhi kelecakan dari mortar beton, apabila agregat halus yang terdapat dalam mortar terlalu banyak maka luas permukaan agregat akan lebih besar dan begitu juga sebaliknya. Hal ini akan mempengaruhi jumlah pasta semen yang dibutuhkan untuk menutupi seluruh permukaan agregat dalam campuran beton. Permasalahnya adalah apakah dengan ukuran agregat maksimum yag sama dan nilai MHB yang berbeda akan mempengaruhi nilai slump dan kuat tekan beton. Pada penelitian ini digunakan kerikil, agregat halus dan agregat kasar yang berasal dari krueng Aceh. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai MHB 3,5; 4,5 dan 5,5. Untuk mendapatkan nilai MHB tersebut di atur keofisien agregat kasar dan keofisien agregat halus. Hal ini dilkukan supaya nilai MHB sesuai dengan yang direncanakan. Perencanaan komposisi campuran beton pada penelitian ini dilakukan berdasarkan American Concrete Institute (ACI – 211.1 – 91) yang dikombinasikan dengan Peraturan Beton Bertulang Indonesia ( PBBI – 1971). Benda uji yang digunakan adalah berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Untuk pengujian nilai slump digunakan benda uji sebanyak 9 buah dan terdiri dari 3 buah untuk MHB 3.5; 3 buah untuk MHB 4.5 dan 3 buah untuk MHB 5.5; sedangkan untuk pengujian kuat tekan digunakan benda uji sebanyak 15 buah dan terdiri dari 5 buah untuk MHB 3.5; 5 buah untuk MHB 4.5 dan 5 buah untuk MHB 5.5. Dalam proses perencanaan campuran beton, komposisi campuran dari bahan penyusun beton sangat mempengaruhi kekuatan beton tersebut. Nilai slump dan kuat tekan beton dengan variasi FAS yaitu pada penggunaan FAS 0.50, nilai slump pada MHB 3.5 didapat 0.67 cm; MHB 4.5 didapat 9.93 cm dan MHB 5.5 didapat 5.43 cm; sedangkan nilai kuat tekan beton dengan umur 28 hari pada MHB 3.5 mencapai 183,69 kg/cm2; MHB 4.5 mencapai 213,54 kg/cm2 dan MHB 5.5 mencapai 209,98 kg/cm2. Kata Kunci: Modulus Halus Butir, Slump, Kuat Tekan Beton.

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

PENGARUH MODULUS HALUS BUTIR TERHADAP NILAI SLUMP DAN KUAT TEKAN DENGAN FAS 0,35 (Boyhaqi, 2016)

PENGARUH MODULUS HALUS BUTIR TERHADAP NILAI SLUMP DAN KUAT TEKAN DENGAN FAS 0,40 (Iqbal Ramadhan, 2016)

PENGARUH MODULUS HALUS BUTIR TERHADAP NILAI SLUMP DAN KUAT TEKAN DENGAN FAS 0,50 (Ruli fachrizal, 2016)

PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN BETON CAMPURAN CANGKANG KERANG PADA BENDA UJI SILINDER FAS 0,4 (WAKTU PENGADUKAN 1 MENIT, 2 MENIT, 5 MENIT) (RENGKY FERY LUBIS, 2013)

PENGARUH MODULUS HALUS BUTIR TERHADAP KUAT TEKAN BETON YANG MENGGUNAKAN PASIR LAUT SEBAGAI AGREGAT HALUS DENGAN FAS 0,60 (FADRIZAL, 2020)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy