//

PENGARUH MODULUS HALUS BUTIR TERHADAP NILAI SLUMP DAN KUAT TEKAN DENGAN FAS 0,35

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Boyhaqi - Personal Name

Abstrak/Catatan

ABSTRAK Beton merupakan salah satu bahan konstruksi bangunan. Beton banyak digunakan dalam berbagai jenis konstruksi karena memiliki banyak kelebihan, diantaranya nilai kuat tekannya yang tinggi, ekonomis, dan mudah dibentuk. Proses pencampuran beton dalam hal ini dengan menggunakan sistem perbandingan modulus halus butir (MHB) dari masing-masing agregat. Modulus halus butir (MHB) adalah suatu indeks yang dipakai untuk mengukur kehalusan atau kekasaran butir-butir agregat, semakin besar nilai MHB suatu agregrat maka semakin besar butiran agregatnya. Modulus halus butir selain untuk menjadi ukuran kehalusan butir juga dapat mencari nilai perbandingan berat antara agregat. Kehalusan atau kekasaran suatu agregat dapat mempengaruhi kelecakan dari mortar beton, apabila agregat halus yang terdapat dalam mortar terlalu banyak akan menyebabkan lapisan tipis dari agregat halus dan semen akan naik ke atas. Hal tersebut juga dapat mempengaruhi kuat tekan suatu beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh MHB terhadap nilai slump dan kuat tekan beton dengan FAS 0,35. Pada penelitian ini digunakan kerikil, agregat halus dan agregat kasar yang berasal dari krueng Aceh. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai MHB 3,5, 4,5 dan 5,5. Untuk mendapatkan nilai MHB tersebut di atur keofisien agregat kasar dan keofisien agregat halus. Hal ini dilkukan supaya nilai MHB sesuai dengan yang direncanakan. Perencanaan komposisi campuran beton pada penelitian ini dilakukan berdasarkan American Concrete Institute (ACI – 211.1 – 91) yang dikombinasikan dengan Peraturan Beton Bertulang Indonesia ( PBBI – 1971). Benda uji yang digunakan adalah berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Untuk pengujian nilai slump digunakan benda uji sebanyak 9 buah dan terdiri dari 3 buah untuk fine modulus 3.5, 3 buah untuk fine modulus 4.5 dan 3 buah untuk fine modulus 5.5, sedangkan untuk pengujian kuat tekan digunakan benda uji sebanyak 15 buah dan terdiri dari 5 buah untuk fine modulus 3.5, 5 buah untuk fine modulus 4.5 dan 5 buah untuk fine modulus 5.5. Dalam proses perencanaan campuran beton, komposisi campuran dari bahan penyusun beton sangat mempengaruhi kekuatan beton tersebut. Nilai slump dan kuat tekan beton dengan variasi FAS yaitu pada penggunaan FAS 0.35, nilai slump pada MHB 3.5 didapat 1,10 cm, MHB 4.5 didapat 13,07 cm dan MHB 5.5 didapat 16,73 cm, sedangkan nilai kuat tekan beton dengan umur 28 hari pada MHB 3.5 mencapai 363,64 kg/cm2, MHB 4.5 mencapai 388,39 kg/cm2 dan MHB 5.5 mencapai 393,86 kg/cm2. Kata Kunci: Modulus Halus Butir, Slump, Kuat Tekan Beton.

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

PENGARUH MODULUS HALUS BUTIR TERHADAP NILAI SLUMP DAN KUAT TEKAN DENGAN FAS 0,35 (Boyhaqi, 2016)

PENGARUH MODULUS HALUS BUTIR TERHADAP NILAI SLUMP DAN KUAT TEKAN DENGAN FAS 0,40 (Iqbal Ramadhan, 2016)

PENGARUH MODULUS HALUS BUTIR TERHADAP NILAI SLUMP DAN KUAT TEKAN DENGAN FAS 0,50 (Ruli fachrizal, 2016)

PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN BETON CAMPURAN CANGKANG KERANG PADA BENDA UJI SILINDER FAS 0,4 (WAKTU PENGADUKAN 1 MENIT, 2 MENIT, 5 MENIT) (RENGKY FERY LUBIS, 2013)

PENGARUH MODULUS HALUS BUTIR TERHADAP KUAT TEKAN BETON YANG MENGGUNAKAN PASIR LAUT SEBAGAI AGREGAT HALUS DENGAN FAS 0,60 (FADRIZAL, 2020)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy