//

PERGESERAN MAKNA NILAI SOSIAL TRADISI TOLAK BALA (STUDI PADA KECAMATAN BLANGPIDIE KABUPATEN ACEH BARAT DAYA)

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang JULIATI - Personal Name

Abstrak/Catatan

Tradisi tolak bala merupakan salah satu tradisi yang ada pada masyarakat Aceh. Tradisi tolak bala pada masyarakat di Kecamatan Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya dimaksudkan untuk menghindari (menghilangkan) bala atau penyakit yang datang pada bulan tertentu yaitu di hari Rabu terakhir pada bulan Shafar atau biasa juga disebut dengan rabu abeh dalam masyarakat Aceh bagian Barat- Selatan. Tradisi tolak bala ini dilaksanakan atas dasar pandangan bahwa bulan Shafar adalah bulan panas dan banyak naasnya yang biasa membawa bahaya. Tradisi ini kerap dilakukan oleh masyarakat Aceh bagian Barat-Selatan khususnya masyarakat Aceh Barat Daya setiap satu tahun sekali. Namun dewasa ini telah banyak terjadi perubahan budaya pada masyarakat Aceh yang saat ini telah banyak melupakan nilai-nilai yang terkandung dalam adat istiadat Aceh. Dahulu masyarakat Kecamatan Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya melakukan ritual tolak bala itu dengan berzikir serta menghanyutkan ayam putih di sungai ataupun di pantai, namun dalam beberapa tahun ini tolak bala dilakukan hanya dengan sekedar makan-makan dan mandi-mandi di tepi sungai ataupun di tepi pantai. Tujuan penelitin ini untuk mengetahui bagaimana pergeseran makna nilai sosial tradisi tolak bala dan apa penyebab pergeseran makna nilai sosial tardisi tolak bala di Kecamatan Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Blumer tentang perspektif interaksionalisme simbolik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu data diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian meunjukkan bahwa adanya pergeseran makna nilai sosial tradisi tolak bala pada masyarakat di Kecamatan Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti terjadinya modernisasi pada masyarakat , kurangnya partisipasi anak muda, dan banyak masuknya para pendatang di Kecamatan Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya. Kata kunci : tolak bala , nilai sosial, masyarakat.

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

EKSISTENSI TRADISI MEUROH DI GAMPONG ALUE TRIENGGADENG KECAMATAN LEMBAH SABIL KABUPATEN ACEH BARAT DAYA (Khairil Anwar, 2017)

PERSEPSI TOKOH MASYARAKAT TERHADAP PERGESERAN BUDAYA TULAK BALA PADA HARI RABU ABEEH DI GAMPONG LIMAU PURUT, KECAMATAN KLUET UTARA KABUPATEN ACEH SELATAN (Ibnu Hajar, 2016)

TRADISI KHANDURI APAM PADA MASYARAKAT ADAT GAMPONG REUSAK KECAMATAN SAMATIGA KABUPATEN ACEH BARAT (KHUSNA BORU TUMEANG, 2018)

STUDI ETNOMATEMATIKA PENENTUAN MUSIM KEGIATAN PERTANIAN TRADISIONAL ACEH (Lestari Bunga Puspa, 2019)

PERKEMBANGAN DAYAH KHAZANATUL HIKAM BLANGPIDIE KABUPATEN ACEH BARAT DAYA (ABDYA) TAHUN 1986-2014 (Nora Mustika, 2016)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy