//

Pemodelan Intersepsi untuk Pendugaan Aliran Permukaan pada Pohon Jati (Tectona grandis) dan Pohon Pinus (Casuarina cunninghamiana)

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Risky Munandar - Personal Name
SubjectPINES - FORESTRY
TEAK - FORESTRY
Bahasa Indonesia
Fakultas Fakultas Pertanian
Tahun Terbit 2013

Abstrak/Catatan

Risky Munandar, 0805106010026, Pemodelan Intersepsi untuk Pendugaan Aliran Permukaan pada Pohon Jati (Tectona grandis) dan Pohon Pinus (Casuarina cunninghamiana). Di bawah bimbingan Dewi Sri Jayanti, S.TP., M.Sc sebagai Pembimbing Utama dan Dr. Mustafril, S.T., M.Si sebagai Pembimbing Anggota RINGKASAN Intersepsi hujan adalah proses tertahannya air hujan pada permukaan vegetasi sebelum diuapkan kembali ke atmosfer. Aliran permukaan merupakan sebagian dari air hujan yang mengalir di atas permukaan tanah. Tanaman berfungsi untuk mengurangi erosivitas hujan dan aliran permukaan dengan mengintersepsi hujan yang jatuh diatasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui besarnya intersepsi pada Jati dan Pinus, mengembangkan model intersepsi serta menyusun perangkat lunak perhitungan intersepsi menggunakan Visual Basic. Net 2008. Pada penelitian ini diambil sampel pada pohon Jati dan Pinus dengan jumlah masing-masing 3 sampel pohon. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan neraca volume, dengan pengukuran curah hujan, air lolos, aliran batang dan intersepsi selama 15 (lima belas) hari hujan. Jumlah air lolos pada Jati sebesar 245,04 mm (41,05%) dari jumlah total curah hujan, aliran batang 16,14 mm (2,70%) dari jumlah total curah hujan, intersepsi 325,26 mm (54,49%) dari jumlah total curah hujan. Sedangkan pada Pinus diperoleh jumlah air lolos sebesar 295,08 mm (49,44%) dari jumlah total curah hujan, aliran batang 1,82 mm (0,30%) dari jumlah total curah hujan dan intersepsi 299,72 mm (50,21%) dari jumlah total curah hujan. Besar kecilnya air lolos, aliran batang dan intersepsi dipengaruhi oleh kerapatan tajuk, bentuk tajuk, daun dan kulit batang. Setelah dilakukan penelitian air lolos yang dihasilkan pada tanaman Pinus lebih besar daripada tanaman Jati dan aliran batang pada Pinus lebih kecil daripada Jati, sedangkan intersepsi lebih tinggi pada pohon Jati dibandingkan pohon Pinus. Verifikasi dan validasi model dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran intersepsi dengan model. Besarnya perbandingan hasil pengukuran intersepsi dan model diperoleh persamaan pada tanaman Jati Is = -3E-07R4 - 2E-05R3 + 0,0132R2 – 0,2194R + 6,0754 dengan R2 = 0,9766 sedangkan untuk tanaman Pinus Is = 0,0052R2 + 0,0954R + 2,0833 dengan R2 = 0,962. Model untuk limpasan permukaan diperoleh persamaan untuk tanaman Jati Ro = -9E-05R2 + 0,0331R + 0,8049 dengan R2 = 0,8061 sedangkan untuk tanaman Pinus Ro = 1E-05R3 – 0,0018R2 + 0,1011R – 0,1629 dengan R2 = 0,8002.

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

INTERSEPSI POHON MAHONI (SWIETANIA MAHAGONI) DAN PINUS (PINUS MERCUSII) DIKABUPATEN ACEH TENGAH (Dessy Wahyuni, 2015)

INTERSEPSI PADA PINUS (CASUARINA CUNNINGHAMIA) BERDASARKAN KELAS UMUR (Rahmad Mulyadi, 2013)

PENGARUH INTERSEPSI HUJAN PADA KELAPA SAWIT TERHADAP LUAS SAWAH YANG MAMPU DIALIRKAN OLEH IRIGASI (Muhammad Shah Reza, 2015)

PENGARUH INTERSEPSI HUJAN OLEH PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TERHADAP HASIL AIR SEBAGAI INFLOW WADUK (T. Muhammad Sulaiman Ubit, 2016)

INVENTARISASI POHON (SPERMATOPHYTA) YANG TERDAPAT DI SEKITAR KAMPUS UNSYIAH BANDA ACEH (Herleni, 2016)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy