//
ANALISIS BAURAN PEMASARAN SAYURAN BAYAM DI DESA CUCUM KECAMATAN KUTA BARO, KABUPATEN ACEH BESAR |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | N PANGEDOAN RITONGA - Personal Name |
---|---|
Subject | SPINACH HORTICURAL CROPS |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | Fakultas Pertanian |
Tahun Terbit | 2015 |
Abstrak/Catatan N PANGEDOAN RITONGA : “ Analisis Bauran Pemasaran Sayuran Bayam Di Desa Cucum, Kecamatan Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar”, dengan Pembimbing Akhmad Baihaqi, SP. MMA. Tujuan dari tugas akhir ini untuk mempelajari analisis pemasaran tanaman sayuran oleh Kelompok Petani Bayam di Desa Cucum, Kecamatan Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar. Ditunjukan dari bauran pemasaran, yaitu 4P(produk, distribusi, harga dan promosi.) Secara umum petani di Desa Cucum melakukan produksi dengan menjaga keberlangsungan produk. Bayam yang ditanam petani dibagi dalam enam putaran panen dan dua putaran produksi pada setiap bidang lahan yang ditanami bayam. Petani menjaga keberlangsungan produksi bayam selama tiga bulan dengan variasi produksi antara 35 sampai dengan 100 ikat per putaran panen. Selama dua putaran produksi jumlah bayam yang diproduksi adalah 765 ikat dengan berat rata-rata 250 gr per ikat, sehingga jumlah produksi bayam selama dua putaran 3 bulan produksi adalah 191,25 Kg sayuran bayam. Distribusi adalah analisis pemasaran yang dilakukan menurut tempat penjualan, baik di lokasi kebun, atau pasar Tungkup. Bauran distribusi ini juga dibedakan menurut volume transaksi yang dilakukan kepada pedagang pengumpul, pedagang pengecer dan konsumen akhir. Analisis penjualan bayam merupakan salah satu distribusi yang dilakukan oleh petani bayam di Desa Cucum. Penjualan sayuran bayam dilakukan dengan cara penjualan borongan kepada pedagang pengumpul, penjualan berangsur kepada pedagang pengecer dan juga kepada konsumen akhir. Penjualan kepada pedagang pengumpul langsung membeli hasil panen dilokasi pemanenan, atau ke pasar Tungkup. Pedagang pengumpul yang datang langsung ke kebun, sehingga petani menghemat biaya distribusi produk. Harga bayam pada saluran ini adalah Rp 400,- – Rp 500,-. Pada saluran pemasaran 2, konsumen atau beberapa ibu rumah tangga langsung membeli hasil panen dari petani dengan harga Rp 500,- – Rp 600,- per ikat. Penjualan kepada konsumen akhir sangat terbatas, karena petani umumnya tidak memiliki tempat penjualan eceran. Sehingga konsumen akhir yang datang langsung ke kebun membeli dalam jumlah kecil, harga yang dilakukan petani bayam di desa Cucum hanya dibedakan atas dua fraksi, yaitu harga jual kepada pedagang pengumpul dan harga jual kepada konsumen yang langsung datang ke kebun. Harga jual kepada pedagang pengumpul juga dibedakan menurut lokasi transaksi. Variasi harga jual kepada pedagang pengumpul berkisar antara Rp 500,- sampai Rp 1000,- per 250 gr; atau Rp 2.000,- sampai dengan Rp 4.000,- per Kg bayam. Untuk putaran panen hari pertama harga jual bayam lebih tinggi dibandingkan pada hari terakhir. Harga jual rata-rata kepada pedagang pengecer Rp 721,- per ikat atau Rp 2.884,- per Kg, sedangkan harga jual kepada konsumen akhir di kebun Rp 500,- per ikat atau Rp 2.000,- per Kg. | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan ANALISIS BAURAN PEMASARAN SAYURAN BAYAM DI DESA CUCUM KECAMATAN KUTA BARO, KABUPATEN ACEH BESAR (N PANGEDOAN RITONGA, 2015) |
|
Kembali ke sebelumnya |