//

PENGARUH KARAKTERISTIK DAS DI WS WOYLA-BATEUE TERHADAP BESARAN DEBIT PUNCAK BANJIR

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Maimun Azwar - Personal Name

Abstrak/Catatan

Wilayah Sungai (WS) Woyla-Bateue memiliki luas Daerah Aliran Sungai (DAS) total sebesar 12.460 km2, terdiri dari DAS Woyla, Layung, Meureubo, Seunagan, Tarang, Tadu, Tripa, Seuneuam, Seumayam, Rubee, Suak Keutapang, Bateue, dan Susoh. DAS di WS tersebut rawan terhadap bahaya banjir.Banjir yang rutin terjadi salah satunya dipengaruhi oleh karakteristik DAS. Bentuk DAS yang beragam akan memberikan respon yang berbeda pula terhadap besaran banjir yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik DAS terhadap besaran debit puncak banjir yang terjadidengan menganalisis hubungan antara beragam bentuk DAS dengan hidrograf banjirdan melakukan kajian tinggi muka air banjir untuk dapat mendukung data dalam program upaya penanggulangan banjir yang dilakukan instansi pemerintah. Ruang lingkup penulisan meliputi penjelasan tentang penyebab banjir, analisis karakteristik DAS, perhitungan curah hujan rencana, debit banjir rencana dan analisis hubungan bentuk karakteristik DAS terhadap hidrografdebit puncak banjir pada 13 (tiga belas) DAS. Dari hasil Karakteristik DAS luas terbesar DAS Tripa yaitu: 3.446,90 Km² dengan panjang sungai utama 187 Km, bentuk DAS sangat beragam dandidominasi oleh bentuk radial yaitu 5 (lima) DAS, bentuk Paralel 3 (tiga) DAS, bentuk komplek 3 (tiga) DAS, sedangkan bentuk bulu burung 2 (dua) DAS. Hasil perhitungan debit banjir HSS Gama I, DAS Kr. Tripa (komplek) diperoleh debit puncak banjir tertinggi yaitu 1.001,31 m³/detik untuk Q-2 tahunan dengan waktu mencapai puncak selama ±8 jam dan debit terendah terdapat pada DAS Kr. Rubee (radial) yaitu 191,76m³/detik, debit banjir sangat bervariasi, luas DAS yang besar, rata-rata mendapatkan puncak banjir yang tinggi antara 698-956 m³/detik, yaitu DAS Kr. Woyla, Kr. Meureubo dan Kr. Seunagan. Bentuk DAS yang berpotensi menyumbang banjir adalah bentuk DAS paralel dan kompleks.Hasil grafikrating curve di Kr. Tripa Desa Lamie dengan tinggi air bertambah menjadi 3,30 m dari muka air normal maka debit banjir yang terjadi sebesar 1.713,03 m³/detik > dari debit banjir Q-10 tahunan atau dengan tinggi muka air banjir 9,27 m dari dasar sungai maka debit banjir akan mendekati Q-25 tahunan. Kata kunci :karakteristik DAS, debit puncak banjir, HSS gama I, rating curve

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

ANALISIS DEBIT PUNCAK DENGAN MENGGUNAKAN HIDROGRAF SATUAN SINTETIS DALAM UPAYA PENGELOLAAN SUB DAS KRUENG CEULALA (Siti Raisa, 2016)

STUDI KECOCOKAN METODE PERHITUNGAN HUJAN RENCANA WILAYAH DAN PERHITUNGAN DEBIT BANJIR RENCANA KRUENG SEUNAGAN (ANDI RINALDI, 2018)

KAJIAN PENELUSURAN BANJIR (FLOOD ROUTING) TERHADAP KAPASITAS TAMPUNGAN SUNGAI DI HILIR WADUK KEUREUTO KABUPATEN ACEH UTARA (Rais Buldan, 2016)

ANALISIS DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN TERHADAP PENINGKATAN DEBIT BANJIR DI DAS KRUENG ACEH DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS MULTI REGRESI (Jusdi Supriadi Berutu, 2016)

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI STUDI KASUS SUB DAS KRUENG SEULIMUEM, KRUENG KEUMIREU DAN KRUENG INONG (Jufriadi, 2016)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy