//
HUBUNGAN UMUR, PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, KEPATUHAN AKSEPTOR KB DAN RIWAYAT PENYAKIT LAINNYA DENGAN KEGAGALAN KONTRASEPSI HORMONAL DI PUSKESMAS KECAMATAN KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR PERIODE OKTOBER-NOVEMBER 2012 |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Ferra Yanti - Personal Name |
---|---|
Subject | BIRTH CONTROL - HEALTH AND CONTRACEPTION ACCEPTOR |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | Fakultas Kedokteran |
Tahun Terbit | 2013 |
Abstrak/Catatan Metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah kontrasepsi hormonal. Kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat kontrasepsi yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan, dimana kontrasepsi ini mengandung estrogen dan progesteron. Masih banyak Akseptor jenis hormonal yang mengalami kegagalan penggunaan kontrasepsi untuk pencegahan kehamilan. Hal ini melatarbelakangi penelitian ini. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan umur, pendidikan, pengetahuan, kepatuhan akseptor KB, dan riwayat penyakit lainnya dengan kegagalan kontrasepsi hormonal di Puskesmas Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar Periode Oktober-November Tahun 2012. Metode penelitian ini analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel terdiri dari 66 responden dengan menggunakan tekhnik pengambilan sampel adalah total sampling, kemudian dianalisis secara univariat dengan tabel distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan chi-square dengan α = 0,05 dan interval kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan 42,4% dari responden mengalami kegagalan penggunaan kontrasepsi hormonal dan 57,6% tidak mengalami kegagalan penggunaan kontrasepsi hormonal. Jenis kontrasepsi hormonal yang paling banyak digunakan sponden adalah suntikan KB sebanyak 48,5% dan jumlah anak yang paling banyak 2-4 anak sebesar 75,8% dari responden. Responden paling banyak berumur 25-35 tahun (54,5%), berpendidikan rendah (62,1%), berpengetahuan baik (69,7%), patuh dalam penggunaan kontrasepsi (69,7%) dan responden memiliki riwayat penyakit tuberculosis sebesar (15,2%) serta penyakit epilepsi sebesar (30,3%). Hasil uji statistik menggunakan chi-square menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara umur (p = 0,018 < 0,05), pengetahuan (p = 0,014 < 0,05), kepatuhan (p = 0,000 < 0,05) dan riwayat penyakit tuberculosis (p = 0,000 < 0,05) serta penyakit epilepsi (p = 0,003 < 0,05) dengan kegagalan penggunaan kontrasepsi hormonal. Sedangkan pendidikan terdapat hubungan yang tidak signifikan dengan kegagalan kontrasepsi hormonal (p = 0,410 > 0,05). Dapat ditarik kesimpulan bahwa umur, pengetahuan, kepatuhan, dan riwayat penyakit lainnya mempengaruhi terhadap kegagalan kontrasepsi hormonal. Sedangkan pendidikan responden tidak mempengaruhi terhadap kegagalan kontrasepsi hormonal. | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN AKSEPTABILITAS DENGAN PEMAKAIAN INTRA UTERINE DEVICE DI PUSKESMAS KUTA ALAM BANDA ACEH (Lia Anggraini, 2015) |
|
Kembali ke sebelumnya |