//
KARAKTERISTIK CAMPURAN BETON ASPAL DENGANRN PENAMBAHAN ADITIF ANTI PENGELUPASAN MENGGUNAKAN RNAGREGAT HALUS BATU PECAH DAN PASIR ALAM |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Reza Rezki - Personal Name |
---|---|
Subject | ASPHALT CONCRET-ROAD ENGINEERING |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA |
Tahun Terbit | 2015 |
Abstrak/Catatan ABSTRAK Lapisan perkerasan jalan yang sering mengalami kerusakan adalah Laston AC-WC (Asphalt Concrete - Wearing Course), yang merupakan lapisan teratas dari struktur perkerasan jalan yang menerima langsung repetisi atau pengulangan beban dari kendaraan. Kerusakan konstruksi perkerasan jalan beraspal dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti muatan kendaraan yang melebihi batas normal, faktor kesalahan pelaksanaan (quality control), faktor perubahan suhu yang berfluktuasi (panas dan dingin), limpasan air dan sebagainya. Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga terus berusaha untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu perkerasan aspal baik dari segi peningkatan beban standar atau stabilitas maupun peningkatan ketahanan terhadap pengaruh cuaca dan air atau durabilitas. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan memasukkan bahan aditif antistripping agents aspal kedalam Spesifikasi Umum Edisi 2010. Suatu kajian diperlukan mengenai Karakteristik Campuran Beton Aspal dengan Penambahan Aditif Anti Pengelupasan Menggunakan Agregat Halus Batu Pecah dan Pasir Alam, yang menggunakan aspal retona blend 55 sebagai bahan pengikat. Pada penelitian ini, zat aditif yang digunakan adalah Wetfix-BE, untuk mengetahui Karakteristik Campuran Beton Aspal AC-WC (Asphalt Concrete – Wearing Course) menggunakan 20 % Pasir Alam pada Kadar Aspal Optimum (KAO) 6,2% Penelitian menggunakan metode Marshall dengan langkah pertama mencari nilai Kadar Aspal Optimum (KAO). Nilai KAO 6,2% diperoleh dari peneliti sebelumnya ( Fahlevi, 2008 ). Langkah kedua mencari nilai persentase optimum zat aditif antistripping dengan penambahan 0%, 1%, 2%, dan 3% pada nilai KAO untuk setiap campuran Laston AC-WC (Asphalt Concrete - Wearing Course). Hasil penelitian menunjukkan saat KAO 6,2% dan kadar aditif 3% dapat menaikkan nilai stabilitas sebesar 19,27% dari stabilitas aspal normal, serta dapat menaikkan nilai durabilitas sebesar 17,5%. Berdasarkan hasil penelitian diketahui campuran beton aspal AC-WC mengalami peningkatan mutu akibat penambahan zat aditif Wetfix-BE, sehingga pada penerapan di lapangan dapat menahan beban dan cuaca untuk jangka panjang. | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan KARAKTERISTIK BETON ASPAL AC-BC MENGGUNAKAN MATERIAL BASALT DAN ASPAL PEN 60/70 DENGAN TAMBAHAN KARET BAN BEKAS (Intan Wirnanda, 2013) |
|
Kembali ke sebelumnya |