//

BENTUK PENYAJIAN TARI KUDA KEPANG DI DESA SERBAGUNA KABUPATEN NAGAN RAYA

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang TUTIK HANDAYANI - Personal Name
SubjectDANCE - ELEMENTARY EDUCATION
Bahasa Indonesia
Fakultas Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Tahun Terbit 2015

Abstrak/Catatan

ABSTRAK Kata kunci: Bentuk Penyajian, Tari, Kuda Kepang Penelitian yang berjudul “Bentuk Penyajian Tari Kuda Kepang di Desa Serbaguna Kabupaten Nagan Raya” ini mengangkat masalah bagaimana bentuk penyajian tari Kuda Kepang di Desa Serbaguna Kabupaten Nagan Raya. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk penyajian tari Kuda Kepang. Sumber data dalam penelitian ini adalah pawang, penari, pemusik dan salah satu pimpinan yang mengatur semua tentang tari Kuda Kepang seperti busana, gerak, dan kapan tari tersebut ditampilkan. Lokasi penelitian ini adalah di Desa Serbaguna Kabupaten Nagan Raya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekata kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan reduksi, display, dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tari Kuda Kepang di Desa Serbaguna dipopulerkan oleh bapak Darmak selaku pimpinan kesenian Kuda Kepang sejak tahun 1977. Tari ini ditarikan oleh 14 penari laki-laki, 6 penari baigon, 1 penari barongan, 1 penari kucingan, dan 6 penari butoan. Penari butoan dan barongan bisa kesurupan pada saat penari butoan menari hingga tidak sadarkan diri. Pada saat tidak sadarkan diri penari bisa saja mencambuk dirinya sendiri atau dicambuk oleh orang lain, dan bisa saja melakukan tindakan yang tidak wajar seperti telur dimakan mentah, ayam yang lewat, beras kucing, dan bisa juga mengupas kelapa dengan giginya. Penari Kuda Kepang ini dilengkapi properti kuda, cambuk (pecut), gelang kaki, dan topeng. Tari Kuda Kepang ini diiringi dengan alat musik seperti Gendang, Gong, Saron, dan bonang. Tata rias yang digunakan adalah tata rias yang disesuaikan dengan tokoh penari Kuda Kepang, seperti rias baigon dan rias butoan, serta tata busana yang dikenakan oleh penari Kuda Kepang adalah untuk baigon menggunakan celana pendek hitam, baju putih, selendang, penutup kepala (udheng), kain panjang atau songket, pengikat tangan, dan pengikat leher untuk menutupi dada dan punggung. Untuk butoan memakai celana pendek hitam, baju hitam berliris merah, selendang, kain panjang seperti songket, penutup kepala (udheng). Untuk penari barongan hanya memakai celana panjang hitam, topeng, sedangkan untuk penari kucingan memakai celana panjang hitang dan baju hitam seperti butoan.

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

PERKEMBANGAN SENI PERTUNJUKAN KUDA KEPANG DI SANGGAR SETIA BUDAYA DESA BLANG PAKU KECAMATAN WIH PESAM KABUPATEN BENER MERIAH TAHUN 2012-2018 (Devi Viliani, 2019)

PERILAKU SADAR GIZI IBU RUMAH TANGGA DI DESA SERBAGUNA KECAMATAN DARUL MAKMUR KABUPATEN NAGAN RAYA (Nova DianSari EkaNingsih, 2016)

PROSES PEMBELAJARAN TARI RATEB MEUSEUKAT DISANGGAR TICEMPALA KUNENG DESA ALUE GAJAH KECAMATAN SUKA MAKMUE KABUPATEN NAGAN RAYA (LISA ISMAWATI, 2015)

BENTUK PENYAJIAN TARI REOG PONOROGO DI DESA SRIKAYU KECAMATAN SINGKOHOR ACEH SINGKIL (LISKA NIKE SAPUTRI, 2015)

BENTUK PENYAJIAN TARI SEKAPUR SIRIH DI KABUPATEN ACEH TAMIANG (Sepri Cah Ayu, 2014)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy