//
KEADAAN SOSIAL EKONOMI WANITA PEMBUAT BATU BATA DI DESA LAM PEUDAYA KECAMATAN DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR, 1999-2013 |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Armizani - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan ABSTRAK Kata Kunci: Sosial, Ekonomi dan Wanita Pembuat Batu Bata Sesuai dengan judul yang di angkat “Keadaan Sosial Ekonomi Wanita Pembuat Batu Bata di Desa Lam Peudaya Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar, 1999-2013” maka, yang menjadi tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui latar belakang wanita pembuat batu bata di Desa Lam Peudaya Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar, 1999-2013 ditinjau dari aspek sosial ekonomi dan (2) untuk mengetahui perbandingan rentang harga dengan pendapatan wanita pembuat batu bata di Desa Lam Peudaya Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar, 1999-2013. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dengan metode sejarah. Untuk mempermudah mendapatkan data maka digunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa: (1) Dilihat dari aspek sosial ekonomi wanita pembuat batu bata dilatarbelakangi oleh faktor dengan bekerja di pabrik batu bata terbantu dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga, alasan ekonomi dan keterpaksaan untuk mengambil alih pekerjaan, pendapatan wanita termasuk salah satu sumbangan rumah tangga dan (2) Rentang harga batu bata dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan namun tidak pada biaya cetak batu bata. Bagi orang aceh harga cetak saat ini masih dalam kategori rendah, dan kurang sesuai dengan nilai harga batu bata, namun bagi orang luar Aceh harga tersebut sejauh dapat mencukupi tidak mempermasalahkan, karna mempertahankan hidup lebih penting dibandingkan mempertahankan nilai harga, dan dalam jumlah harga itupun mereka mampu menghasilkan uang diatas pekerja dari orang Aceh. Pendapatan wanita pekerja pabrik batu bata di Lam Peudaya yang diperoleh dari pekerjaannya rata-rata adalah sebesar Rp. 2,206,000 ditambah dengan pendapatan anak perempuan yang tidak dihitung sebagai pendapatan produktif sebagai tangungan pada keluarga yaitu sebesar Rp. 700,000. Pendapatan wanita pekerja pada pabrik batu bata tersebut merupakan pendapatan yang paling banyak dibandingkan pendapatan dari usaha berternak, sebagai buruh cuci, bercocok tanam/mengusahakan tanaman di lingkungan rumah dan budidaya ikan tradisional. | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan ANALISIS KONTRIBUSI PENDAPATAN PENGRAJIN WANITA PADA INDUSTRI BATU BATA DI KECAMATAN DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA (Darwina, 2020) |
|
Kembali ke sebelumnya |