//
UNSUR-UNSUR MUSIKALITAS DAN BENTUK PENYAJIAN HIKAYAT CANGGUEK PONG DI PENTAS SAGOE BANDA ACEH |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Teuku Mirza - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan Kata Kunci: Unsur, musikalitas, bentuk penyajian, dan hikayat Cangguek Pong. Penelitian ini berjudul “Unsur-unsur musikalitas dan bentuk penyajian hikayat Cangguek Pong di Pentas Sagoe Banda Aceh”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur-unsur musikalitas hikayat Cangguek Pong dan bentuk penyajian hikayat Cangguek Pong di Pentas Sagoe Banda Aceh. Sumber data dan Lokasi dalam penelitian ini adalah pencipta hikayat Cangguek Pong sekaligus pendiri Pentas Sagoe yaitu M. Yusuf Bombang. Sumber data lainnya adalah seorang penghikayat yang juga merupakan akademisi yaitu T. A. Sakti. Selanjutnya dari kalangan musisi yang pernah berkolaborasi dengan M. Yusuf Bombang adalah Moritza Thaher, Hillman Rizqan, dan Yoppie Andrie. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data digunakan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya, teknik pengolahan dan analisis data dengan mereduksi, display, serta verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hikayat Cangguek Pong merupakan hasil dari penciptaan M. Yusuf Bombang pada tahun 2005, hikayat ini bertemakan sindiran kepada para koruptor yang ada di Aceh melalui perumpamaan dua ekor katak yang sedang berbincang. Unsur-unsur muskalitas yang terdapat pada hikayat ini meliputi melodi yang menggunakan tangga nada prigis, ritme 1/8 yang menyerupai pukulan Rapa’i, dinamik yang agak keras dan temponya yang dinamis, semakin lama semakin meningkat. Selanjutnya bentuk (form) dan struktur hikayat yang tidak lazim, yaitu dengan menggunakan pola A B A C D, instrumentasi yang digunakan pada hikayat ini adalah sebuah alat musik idiofon yang merupakan hasil kreasi M. Yusuf Bombang yang diberi nama “Gedombang” olehnya. Bentuk penyajian dalam hikayat Cangguek Pong ini terdiri dari syair yang berisi sindiran kepada para koruptor, pentas yang sering digunakan berbentuk prosenium, kostum yang digunakan adalah baju Aceh serta topi Newsboy Cap. Penyajian hikayat Cangguek Pong merupakan sebagai sarana hiburan dan juga memiliki saran yang mendidik bagi masyarakat. | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan KEMAMPUAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 16 BANDA ACEH MENELAAH UNSUR-UNSUR SURAT DINAS (MIKYAL, 2017) |
|
Kembali ke sebelumnya |