//

PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA MENYEWA PERALATAN EXCAVATOR OT PADA DINAS BINA MARGA ACEHRN(PENELITIAN PADA 3 PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PERJANJIAN SEWA MENYEWA DI DINAS BINA MARGA ACEH)

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang CUT RAISHA YANNAZ - Personal Name

Abstrak/Catatan

ABSTRAK CUT RAISHA YANNAZ, PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA MENYEWA PERALATAN EXCAVATOR OT PADA DINAS BINA MARGA ACEH 2015 (Penelitian Pada 3 Perusahaan yang Melakukan Perjanjian Sewa Menyewa Di Dinas Bina Marga Aceh) Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (v, 58) pp, bibl, app. CUT ERA FITRIYENI, S.H., M.Kn. Sewa menyewa menurut Pasal 1548 KUH Perdata ialah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kepada pihak yang lainnya kenikmatan suatu barang, selama waktu tertentu dan dengan pembayaran suatu harga yang oleh pihak tersebut belakangan telah disanggupi pembayarannya. Pada perjanjian sewa menyewa para pihak memiliki hak dan kewajiban masing-masing, dimana hak dan kewajiban tersebut harus dipenuhi oleh para pihak yang melakukan perjanjian. Dalam pelaksanaan perjanjian sewa menyewa peralatan Excavator OT terjadi permasalahan yang timbul seperti telatnya pengembalian Peralatan Excavator OT, dan telatnya pembayaran uang sewa dan rusaknya alat pada masa penyewaan. Tujuan penulisan skripsi ini untuk menjelaskan pelaksanaan perjanjian sewa menyewa peralatan Excavator OT, akibat hukum yang timbul dari wanprestasi perjanjian sewa menyewa peralatan, dan upaya yang ditempuh dalam penyelesaian wanprestasi perjanjian sewa menyewa peralatan. Penelitian ini merupakan penelitian hukum yuridis empiris dan yuridis normatif, yaitu penelitian kepustakaan dan lapangan. Data sekunder didapatkan dengan cara membaca peraturan perundang–undangan, karya ilmiah, pendapat para sarjana, buku-buku, dan bahan-bahan lain yang berkaitan dengan penelitian ini, dan penelitian lapangan dilakukan untuk mendapatkan data primer yang berhubungan dengan penelitian ini melalui wawancara dengan responden. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat beberapa tidak terjadinya pembayaran uang sewa, dan telatnya pengembalian peralatan. Akibat yang timbul dari wanprestasi tersebut ialah kewajiban bagi penyewa membayar ganti rugi sesuai dengan yang diperjanjikan. Upaya yang ditempuh secara musyawarah karena musyawarah dipandang lebih efektif dari segi waktu dan biaya. Disarankan kepada penyewa untuk melaksanakan ketentuan sesuai dengan isi perjanjian agar tidak terjadi perselisihan dikemudian hari. Pihak kedua harus melaksanakan kewajiban sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan agar tidak terjadi wanprestasi dalam kontrak sewa menyewa alat berat, dan apabila terjadi sengketa di anjurkan menyelesaikannya dengan musyawarah karena dengan penyelesaian sengketa melalui musyawarah lebih baik daripada penyelesaian masalah melalui pengadilan.  

Tempat Terbit
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA MENYEWA PAPAN BUNGA (SUATU PENELITIAN DI KECAMATAN SYIAH KUALA, KOTA BANDA ACEH) (MUNAWIR MIRZA, 2020)

WANPRESTASI DALAM PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA-MENYEWA MOBIL (SUATU PENELITIAN PADA CV. ADIGUNA DAN AMY RENTCAR)FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SYIAH KUALA(V, 55)PP,TABL,BILB (MUHAMMAD RACHMAWAN, 2015)

WANPRESTASI PADA PERJANJIAN SEWA MENYEWA PLAYSTATION (SUATU PENELITIAN DI KOTA BANDA ACEH) (Riskirullah, 2016)

PENYELESAIAN SENGKETA SEWA MENYEWA KENDARAAN BERMOTOR RODA EMPAT YANG DIGADAIKAN (SAFIRA NATASHA, 2018)

WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA MENYEWA KAMAR (SUATU PENELITIAN MENGENAI SEWA MENYEWA KAMAR KOS DI KOTA BANDA ACEH) (ZAKIAH, 2016)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy