//

ANALISIS TINGKAT PENCAHAYAAN DAN KELEMBABAN RELATIF (STUDI KASUS PADA PABRIK PENGOLAHAN KOPI KBQ BABURRYAN)

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang Dedi Aspiani - Personal Name
SubjectCOFFEE - AGRICULTURE
LIGHTING
Bahasa Indonesia
Fakultas fakultas teknik pertanian
Tahun Terbit 2015

Abstrak/Catatan

Di Indonesia komoditas kopi Aceh merupakan salah satu sektor pertanian yang sangat produktif untuk dikembangkan, karena tempat dan suhu yang sangat strategis untuk tanaman kopi khususnya di daerah Aceh Tengah (Gayo). Untuk sekarang ini penghasil kopi Gayo sudah diimpor keluar negeri seperti Singapura, Amerika, Thailand dan berbagai negara lainnya. Tingkat pencahayaan dan kelembaban ruang produksi sangat perlu diperhatikan supaya produktivitas kerja para pekerja lebih optimal. Pencahayaan yang kurang memadai sangat mempengaruhi kesehatan bagi pekerja serta menimbulkan gangguan performansi kerja yang pada akhirnya dapat memberikan dampak buruk terhadap hasil produktifitas pabrik penghasil kopi. Kelembaban merupakan suatu hal yang berusaha diraih dengan cara mengalahkan faktor-faktor penyebab ketidaknyamanan seperti tinggi atau rendahnya temperatur dan kelembaban udara. Penelitian ini menggunakan acuan BSNI (Badan Standarisasi Nasional Indonesia) dan keputusan menteri kesehatan nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri. Penelitian pengukuran intensitas pencahayaan menggunakan alat lux meter dan penelitian pengukuran kelembaban menggunakan termometer bola basah dan kering. Data diambil pada interval waktu LI (08:00-11:00), L2 (11:00-14:00) dan L3 (14:00-17:00) WIB. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di pabrik pengolahan kopi KBQ Baburrayan diperoleh data pencahayaan sebagai berikut: Pada pengukuran intensitas pencahayaan ruangan produksi 1. Pengukuran intensitas pencahayaan rata-rata pada ruang produksi 1, I (LI), II (L2) dan III (L3) adalah: 1030,48, 1229,96 dan 503,56 lux. Pada pengukuran intensitas pencahayaan ruangan produksi 2. Pengukuran intensitas pencahayaan rata-rata pada ruang produksi 2, I (LI), II (L2) dan III (L3) adalah: 911, 1295,61 dan 685,74 lux. Hasil penelitian pengukuran kelembaban di ruangan 1 rata-rata adalah sebesar 78% dan hasil rata-rata kelembaban di ruangan 2 adalah 79,33%. Tingkat pencahayaan dan kelembaban di pabrik pengolahan kopi KBQ baburrayan sudah memenuhi Standar Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri.

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

ANALISIS TINGKAT PENCAHAYAAN DAN KELEMBABAN RELATIF DI PABRIK PENGGILINGAN PADI CV. MEUTUAH BARO DAN UD. HSLM KECAMATAN KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR (Mufadhil, 2013)

ANALISIS PERENCANAAN PENENTUAN LOKASI KILANG KOPI DENGAN METODE PUSAT GRAFITY DI KECAMATAN ATU LINTANG KABUPATEN ACEH TENGAH (MELISA, 2018)

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA WARUNG KOPI DI BANDA ACEH DENGAN ANALISIS SWOT DAN FIVE FORCES BY PORTER (Fathia Mauliza, 2019)

SISTEM PENDETEKSI KADAR AIR PADA GABAH KOPI BERBASIS SENSOR SHT11 DAN ARDUINO UNO (Ulfah, 2017)

KAJIAN MUTU WINE COFFEE ARABIKA GAYO (Achmad Dairobbi, 2017)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy