//

STUDI PENELUSURAN (FLOW ROUTING) PADA SUNGAI KRUENG TEUNGKU KECAMATAN SEULIMUM KABUPATEN ACEH BESAR

BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak
Pengarang topan erlangga - Personal Name
SubjectRIVER ENGINEERING
Bahasa Indonesia
Fakultas Fakultas Teknik
Tahun Terbit 2015

Abstrak/Catatan

Negara Indonesia secara alami terletak di dalam daerah risiko tinggi dari beberapa tipe yang berhubungan dengan bencana alam, salah satunya bencana banjir bandang. Banjir bandang adalah banjir dengan lereng puncak hidrograf yang curam, berlangsung cepat dan surut dengan cepat pula. Banjir bandang mempunyai potensi menimbulkan bencana alam sedimen (aliran debris) apabila mengangkut material halus berupa lanau dan lempung serta material kasar berupa pasir, kerikil, kerakal hingga bongkah batu dan sering kali pula pepohonan yang tumbang dan ikut terbawa arus. Salah satu daerah yang mengalami banjir bandang adalah Gampong Beureunut Kecamatan Seulimeum pada tanggal 2 Januari 2013. Banjir bandang tersebut terjadi pada hilir DAS (Daerah Aliran Sungai) Krueng Teungku. DAS Krueng Teungku terletak pada Gampong Beurenut, Mukim Lamteuba, Kecamatan Seulimum. Tata guna lahan DAS tersebut terdiri atas pemukiman, kebun campuran, perkebunan, dan hutan sekunder. Kejadian banjir bandang di Gampong Beureunut Kecamatan Seulimum ini merupakan kejadian bencana yang berulang yang dimana sebelumnya telah terjadi pada tahun 1987 yang mengakibatkan terjadinya kerusakan pada wilayah tersebut dan memakan banyak korban jiwa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis besarnya volume tampungan dan debit Outflow disaat terjadinya banjir bandang dengan menggunakan metode flood routing. Metode penelitian ini dilakukan dengan menganalisis besarnya debit aliran dan waktu tercapainya puncak hidrograf inflow dengan menggunakan Hidrograf Satuan Sintetik SCS dan dengan mengevaluasi karakteristik tampungan menggunakan volume tampungan dari penelitian terdahulu. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa luas DAS 92,14 km², panjang sungai 25,14 km dan hujan maksimum 44,42 mm, dengan menggunakan metode Direct Runoff Hydrograph (DRH) didapat debit maksimum adalah sebesar 447,57 m³/dt. Analisis pelimpah yang direncanakan pada penelitian ini 27 m. Setelah dilakukan analisa didapatkan bahwa dengan membangun waduk dengan pelimpah dapat mengurangi besarnya debit puncak dari 447,57 m³/det menjadi 394,04 m³/det. Debit outflow menjadi kecil dan debit ini keluar secara berkelanjutan dengan interval waktu yang lebih lama jika dibandingakan dengan debit inflow. Kata kunci : banjir bandang, pelimpah waduk, penelusuran aliran

Tempat Terbit Banda Aceh
Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS)

Share Social Media

Tulisan yang Relevan

STUDI PENELUSURAN (FLOW ROUTING) PADA SUNGAI KRUENG TEUNGKU KECAMATAN SEULIMUM KABUPATEN ACEH BESAR (topan erlangga, 2015)

KAJIAN PENELUSURAN BANJIR (FLOOD ROUTING) TERHADAP KAPASITAS TAMPUNGAN SUNGAI DI HILIR WADUK KEUREUTO KABUPATEN ACEH UTARA (Rais Buldan, 2016)

IDENTIFIKASI ZONA ANCAMAN BANJIR BANDANGRNPADA DAS KRUENG TEUNGKU RNKABUPATEN ACEH BESAR (Rika Vadiya, 2014)

SEBARAN KLOROFIL-A DAN KUALITAS AIR DI MUARA SUNGAI KRUENG ACEH DAN LAMNYONG, BANDA ACEH (Zulaikha, 2016)

ANALISIS PERILAKU BANJIR BANDANG AKIBAT KERUNTUHAN BENDUNGAN ALAM DI DESA BEUREUNEUT KECAMATAN SEULIMEUM KABUPATEN ACEH BESAR (Vina Listia , 2014)

  Kembali ke sebelumnya

Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi

   

© UPT. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala 2015     |     Privacy Policy