//
PENANAMAN ULANG KELAPA SAWIT PADA AFDELING V KEBUN BARU PT. PERKEBUNAN NUSANTARA I KECAMATAN LANGSA BARO KOTA LANGSA BARORNPROVINSI ACEH |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Muhammad Adli - Personal Name |
---|---|
Subject | PALMS PRODUCTION EFFICIENCY |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | Fakultas Pertanian (D3) |
Tahun Terbit | 2015 |
Abstrak/Catatan Penanaman Ulang Kelapa Sawit Pada Avdeling V Kebun Baru PT. Perkebunan Nusantara I Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa Provinsi Aceh. Muhammad Adli/ Manajemen Agribisnis Unsyiah ABSTRAK Kegiatan Praktek dilaksanakan mulai tanggal 04 Februari 2013 dan berakhir pada tanggal 28 Maret 2013 pada PT. Perkebunan Nusantara I (Persero) yang berlokasi di Kecamatan Langsa Kota, Kota Langsa, Provinsi Aceh. Tujuan penugasan akhir adalah untuk mengetahui bagaimana proses penanaman ulang kelapa sawit pada PT. Perkebunan Nusantara I Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa Provinsi Aceh. Afdeling V merupakan bagian dari kebun lama di PT. Perkebunan Nusantara I Langsa yang memiliki tanaman kelapa sawit, dibawah pimpinan Asisten Kebun dan memiliki luas areal 566 Ha. Praktek ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui teknik peremajaan tanaman kelapa sawit pada Afdeling V Kebun Baru di PT. Perkebunan Nusantara I Langsa. Peremajaan tanaman kelapa sawit merupakan salah satu cara yang dilakukan PT. Perkebunan Nusantara I untuk meningkat produksi kelapa sawit. Kegiatan peremajaan tanaman kelapa sawit pada Afdeling V kebun baru dengan luas areal peremajaan 136 Ha. Penanaman Ulang dilakukan pada kelapa sawit yang sudah berumur 25 tahun secara ekonomis tidak menguntungkan untuk diusahakan. Kegiatan penanaman ulang pada Afdeling V Kebun Baru secara umum sudah berjalan baik dan lancar. Secara umum jumlah tenaga kerja pada Afdeling V sudah mencukupi. Tetapi masih banyak dijumpai tenaga kerja yang tidak vi disiplin waktu dan kurang pengetahuan sehingga kegiatan peremajaan tidak sesuai target yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan karena kurang pengawasan dan pelatihan kepada tenaga kerja peremajaan. Keterbatasan tenaga khusus pada kegaitan menyebabkan kegaiatan tidak berjalan seperti yang telah direncanakan. Oleh sebab itu, asisten sebagai kepala Afdeling harus membina kedisiplinan, tugas, dan tanggung jawab kepada setiap mandor dan tenaga kerja sehingga target yang sudah ditetapkan perusahaan bisa tercapai dan juga menetapkan tenaga kerja khusus pada kegiatan peremajaan sehingga perencanaan yang telah dilakukan bisa tercapai. | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIBIT KELAPA SAWIT ABNORMAL (STUDI KASUS KEBUN BARU AFDELING V, PT. PERKEBUNAN NUSANTARA I LANGSA) (Muhammad Ikhsan, 2015) |
|
Kembali ke sebelumnya |