//
PENGAKUAN PENDAPATAN PRODUK RAHN PADA PT. BANK ACEH CABANG SYARIAH BANDA ACEH |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Taksindra Lesmana Putra - Personal Name |
---|---|
Subject | BANKING SERVICES |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | Fakultas Ekonomi |
Tahun Terbit | 2014 |
Abstrak/Catatan RINGKASAN Laporan Kerja Praktek (LKP) merupakan tugasakhir mahasiswa Diploma III Akuntansi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh yang telah menyelesaikan praktek kerja lapangan selama dua bulan pada PT. Bank Aceh Cabang Syariah Banda Aceh dan juga telah mendapatkan bimbingan dari dosen pembimbing. Laporan kerja praktek ini telah diselesaikan dengan memperoleh data melalui observasi, wawancara dan juga dokumentasi pada PT. Bank ceh Cbang Syariah Banda Aceh. Salah satu tujuan penulisan ini Untuk mengetahui mekanisme pelayanan pembiayaan produk rahn (emas) pada PT. Bank Aceh Cabang Syariah Banda Aceh, juga Untuk mengetahui bagaimana pengakuan pendapatan terhadap produk rahn (emas) pada PT. Bank Aceh Cabang Syariah Banda Aceh. Dan untuk memenuhi salah satu syarat dalam penyelesaian studi pada Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala. Pembiayaan qardh beragun emas (gadai emas) yang mana pada Bank Aceh Cabang Syariah sendiri lebih akrab dengan sebutan rahn emas merupakan pembiayaan dimana nasabah menyerahkan hak penguasaan fisik emas milik nasabah kepada bank untuk dijadikan sebagai agunan atas dana pembiayaan yang diterima. Pada penerapannya produk rahn emas pada Bank Aceh Cabang Syariah sangat memegang teguh pada prinsip qardh ini, hal itu dikarenakan pada qardh sendiri secara sederhana dapat diartikan tidak mengambil keuntungan apapun terlebih memiliki bunga atas pinjaman yang diberikan. akad qardh digunakan sebagai prinsip pinjaman dan pendapatan yang diakui pada akad ini hanyalah biaya administrasi yang dibebankan kepada nasabah. Sementara itu nasabah dikenakan biaya sewa atas penyimpanan barang yang dirahnkannya sesuai dengan perjanjian awal nasabah dengan pihak bank, pada penerapannya nasabah dihadapkan dengan akad ijarah pada saat pembayaran biaya sewa ini. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua hal yang menyebabkan pendapatan itu diakui menjadi pendapatan bank, yaitu pada pembayaran administrasi dan materai dan juga pembayaran biaya sewa atas barang yang dirahnkan. | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH UNTUK PEMBIAYAAN MURABAHAH BERDASARKAN PSAK NO.102 PADA BANK ACEH SYARIAH CABANG BANDA ACEH (Hazmi Arimiko Satria, 2015) |
|
Kembali ke sebelumnya |