//
PENGARUH LAMA PENGOMPOSAN DAN DOSIS KOMPOS LIMBAH KULIT KOPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (ARACHIS HYPOGEA L.) |
|
![]() |
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
Pengarang | RIZSKYWAN PURNAMA - Personal Name |
---|---|
Subject | COFFEE COMPOST PEANUTS - FIELD CROP |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | Fakultas Pertanian |
Tahun Terbit | 2014 |
Abstrak/Catatan Rizskywan Purnama. “Pengaruh Lama Pengomposan dan Dosis Kompos Limbah Kulit Kopi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogeae L.)”. Dibawah bimbingan Efendi sebagai pembimbing utama dan Taufan Hidayat sebagai pembimbing anggota. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lamanya pengomposan dan dosis kompos kulit kopi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah, serta interaksi antara kedua faktor tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan dan Laboratorium Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh. Penelitian ini berlangsung dari Oktober 2013 sampai Januari 2014. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial 5 x 4 dengan tiga ulangan yang terdiri atas dua faktor. Faktor pertama yaitu lama pengomposan P0= 0 hari, P1= 7 hari, P2= 14 hari, P3= 21 hari, dan P4= 28 hari. Faktor kedua yaitu dosis kompos kulit kopi yang terdiri dari D0= 0 g/tanaman (0 ton/ha), D1= 96 g/tanaman (10 ton/ha), D2= 192 g/tanaman (20 ton/ha), dan D3= 288 g/tanaman (30 ton/ha). Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah cabang per rumpun, berat berangkasan basah tunas dan akar, berat berangkasan kering tunas dan akar, jumlah polong per tanaman, persentase polong bernas, dan potensi hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama pengomposan kulit kopi berpengaruh sangat nyata terhadap berat berangkasan basah tunas, berat berangkasan basah akar, berat berangkasan kering akar, dan berpengaruh nyata terhadap berat berangkasan kering tunas, namun berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 15, 30, dan 45 HST, jumlah cabang per rumpun umur 15, 30, dan 45 HST, jumlah polong bernas, jumlah polong hampa, persentase polong bernas dan potensi hasil tanaman kacang tanah. Perlakuan terbaik diperoleh pada lama pengomposan 28 hari. Dosis kompos kulit kopi berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 45 HST, jumlah cabang per rumpun umur 45 HST dan potensi hasil. Dosis juga berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang per rumpun umur 30 HST, berat berangkasan basah akar, berat berangkasan kering akar, dan jumlah polong hampa. Namun demikian, dosis berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 15 HST, jumlah cabang per rumpun umur 15 HST, berat berangkasan basah tunas, berat berangkasan kering tunas, jumlah polong bernas dan persentase polong bernas tanaman kacang tanah. Dosis terbaik diperoleh pada dosis 192 g/tanaman (20 ton/ha). Lama pengomposan kulit kopi tidak berinteraksi nyata dengan dosis kompos kulit kopi terhadap semua peubah pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah yang diamati. | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan PENGARUH PENGGUNAAN KOMPOS LIMBAH KOPI DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG DAYAK (ELEUTHERINE PALMIFOLIA MERR) (Elwanda Farisz Ammar, 2020) |
|
Kembali ke sebelumnya |