//
KAJIAN PENYEDIAAN AIR BERSIH BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH GAMPONG JAWA KECAMATAN KUTA RAJA KOTA BANDA ACEH |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Permintaan Versi cetak |
|
Pengarang | Masri - Personal Name |
---|---|
Subject | WATER SUPPLY-ENGINEERING-RURAL |
Bahasa | Indonesia |
Fakultas | Program Pasca Sarjana Universitas Syiah Kuala |
Tahun Terbit | 2014 |
Abstrak/Catatan Air bersih merupakan prasarana yang penting dan sangat berharga bagi kehidupan manusia. Problema air bersih bukan hanya terjadi pada masyarakat di pedesaan dan kota besar, namun juga terjadi pada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Penelitian ini menggambarkan secara rinci permasalahan penyediaan air bersih bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Gampong Jawa Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui analisa deskriptif kualitatif dan analisis IPA (Importance Performance Analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat rata-rata pemakaian air bersih MBR hanya 94,44 ltr/hari/jiwa dan 74,1 persen MBR ingin memperoleh meteran sambungan rumah untuk penyediaan air bersih dari PDAM. 79,6 persen responden mengakui bahwa pada masa rekontruksi dan rehabilitasi Aceh, pemerintah pernah menyediakan layanan air bersih berupa kran umum. Masyarakat yang memperoleh meteran sambungan rumah mengakui bahwa waktu pengaliran air bersih 6 jam/hari dan bahkan pada waktu tak menentu tidak ada aliran air. 74,1 responden menjawab bahwa kualitas air yang dialirkan ke rumah konsumen terlihat keruh. Sebaliknya, 25,9 persen responden menyatakan air yang tersedia cukup jernih. Faktor penyebab kurangnya pelayanan air bersih yaitu peningkatan jumlah penduduk, luas wilayah, tingkat ekonomni masyarakat, tarif dan sebagian wilayah pelayanan belum tersedia jaringan distribusi. Prediksi jumlah kebutuhan air MBR di Gampong Jawa tahun 2013 sebanyak 23,49 Mm3, proyeksi kebutuhan air bersih sampai dengan tahun 2032 menurun menjadi 3,17 Mm3. Supplay air bersih PDAM rata-rata setiap bulannya kepada 12 responden sebesar 94,44 liter/hari/jiwa atau 0,408 Mm3 pertahun per kepala keluarga MBR, sedangkan demand air bersih terhadap 54 responden MBR sebesar 29 lt/hari/jiwa atau 5,6 Mm3 pertahun. Berdasarkan analisis IPA bahwa demand air bersih dan supply air bersih MBR masuk ke kuadran IV yaitu akses air bersih memiliki tingkat penyedia (supply) yang rendah dan permintaan (demand) tinggi. Disarankan kepada Pemerintah Kota Banda Aceh untuk menambah investasi dengan memperluas jaringan distribusi air bersih bagi MBR di Gampong Jawa demi peningkatan pelayanan air bersih. Kata kunci: Air Bersih, Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), PDAM Tirta Daroy. | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service | Hard copy atau foto copy dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan isi formulir online (Chat Service LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN STATUS KESEHATAN DAN STATUS GIZI BALITA DI GAMPONG JAWA KECAMATAN KUTA RAJA BANDA ACEH (Khuzaimah, 2016) |
|
Kembali ke sebelumnya |