Sahal Abdil Kadir. ANALISIS KESTABILAN LERENG MENGGUNAKAN PROGRAM GEOSLOPE/W DAN METODE BISHOP (STUDI KASUS PADA TEBING KRUENG TEUNGKU KECAMATAN SEULIMUM KABUPATEN ACEH BESAR). Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2014

Abstrak

Negara indonesia terletak pada daerah risiko tinggi dari beberapa bencana alam yang kerap terjadi belakangan ini, salah satunya bencana tanah longsor dan banjir bandang. salah satu daerah yang mengalami banjir serta tanah longsor adalah gampong beurenut kecamatan seulimum aceh besar pada tanggal 2 januari 2013. pada umumnya permasalahan yang sering dijumpai dan paling berpengaruh pada stabilitas lereng adalah kecilnya kestabilan tanah. berdasarkan permasalahan tersebut, dibutuhkan suatu analisis yang dapat memberi solusi dari permasalahan lereng dengan perbaikan atau perkuatan. analisis ini bertujuan untuk mengetahui besar angka faktor keamanan lereng dengan menggunakan program geo slope/w kemudian dibandingkan dengan hasil yang diperoleh menggunakan metode bishop yang disederhanakan. penggunaan kedua metode tersebut telah memberikan kemudahan dan keakuratan dalam pemecahan masalah stabilitas lereng untuk memenuhi persyaratan keamanan. berdasarkan perhitungan pada tebing krueng teungku

Baca Juga : EVALUASI KESTABILAN LERENG PADA TEBING KRUENG TEUNGKU KECAMATAN SEULIMUM KABUPATEN ACEH BESAR MENGGUNAKAN PROGRAM PLAXIS (Maulana Rizkiansyah, 2015) ,

Baca Juga : KESTABILAN LERENG PADA SUNGAI AIH TRIPE DESA KENDAWI KABUPATEN GAYO LUES AKIBAT BEBAN GEMPA STATIS (Ikhwanulkiram, 2016) ,

pada potongan melintang di titik a-01, b-02, dan c-03 dengan menggunakan program geo slope/w dan metode bishop yang disederhanakan (simplified bishop method) tebing tersebut tidak memenuhi persyaratan aman. pada tahap kalkulasi program geo slope/w diperoleh nilai faktor keamanan/safety factor (sf) yaitu 1,087, 1,067, dan 1,169. pada perhitungan menggunakan metode bishop yang disederhanakan diperoleh faktor keamanan yaitu 1,033, 1,021, dan 1,102 di mana nilai-nilai tersebut tidak memenuhi persyaratan faktor keamanan sf > 1,25. analisis kestabilan lereng dengan menggunakan 2 (dua) metode tersebut memberikan hasil perhitungan yang memiliki selisih rata-rata 4,96 %. beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan faktor keamanan dari tiap titik adalah kemiringan lereng dan jenis tanah. semakin kecil derajat kemiringan suatu lereng maka lereng semakin aman. sebaliknya, semakin besar sudut kemiringan suatu lereng semakin menurunkan nilai faktor keamanan. jenis tanah yang mengandung lanau juga mengakibatkan faktor keamanan menjadi kecil. oleh sebab itu perlu dilakukan upaya-upaya untuk memperkuat lereng agar tidak terjadi kelongsoran seperti memasang bronjong, turap, atau dinding penahan sesuai dengan keadaan di lapangan. kata kunci : tebing, faktor keamanan, geo slope/w, metode

Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan mengisi Form LSS di bawah.

Literature Searching Service



Tulisan yang relevan

OPTIMALISASI LERENG GALIAN BANKO BARAT PIT 2 TAHUN 2016 DI PT. BUKIT ASAM (PERSERO), TBK. UNIT PERTAMBANGAN TANJUNG ENIM, PROVINSI SUMATERA SELATAN (Zati Hulwani, 2016) ,

ANALISIS KESTABILAN LERENG DAN MONITORING REAL TIME MENGGUNAKAN SLOPE STABILITY RADAR (SSR) PIT TOWN SITE BASE CAMP SISI SIDE WALL TIMUR, TAMBANG AIR LAYA DI PT. BUKIT ASAM, TBK., TANJUNG ENIM, SUMATERA SELATAN (Isna Rosifa, 2018) ,

ANALISIS KESTABILAN LERENG BERDASARKAN KLASIFIKASI MASSA BATUAN RMR DAN SMR DI JALAN RAYA BANDA ACEH-LHOKSEUDU, KM 30 DAN KM 31, KECAMATAN LEUPUNG, ACEH BESAR (M. Fahmi, 2019) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi