| |
Antoni Hardi. KAJIAN PENGERINGAN KOPI GAYO SEMI BASAH MENGGUNAKAN ALAT PENGERING TIPE HOHENHEIM. Banda Aceh : Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, 2019 |
|
AbstrakSebagai produsen kopi arabica, masyarakat gayo terkendala pada suhu lokal di aceh tengah yang relatif dingin dan teknologi sederhana yang digunakan untuk proses pengeringan kopi. suhu rata-rata harian disini adalah 23-29°c. tujuan penelitian ini adalah untuk melihat karakteristik proses pengeringan kopi yang diolah dengan semi basah (semi washed) menggunakan alat pengering tipe terowongan (hohenheim)
penelitian dilakukan di desa mah bengi kecamatan bebesan kabupaten aceh tengah. biji kopi labu diperoleh dari petani yang diolah dengan prosedur semi basah. setelah disimpan selama 1 hari, biji kopi labu direndam dan dipisahkan dari biji kopi labu yang mengambang isinya kosong, lalu ditimbang dan dimasukkan ke dalam alat pengering hohenheim. alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat pengering tipe hohenheim, timbangan, termometer, hygrotermometer, moisture tester, dan cawan. bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu biji kopi gabah yang diperoleh dari petani desa mah
Baca Juga : KAJIAN KUALITAS BIJI KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) DENGAN VARIASI METODE PENGERINGAN (Edi Kurniawan, 2019) ,
Baca Juga : KAJIAN METODE PENGERINGAN JAHE MERAH (ZINGIBER OFFICINALE VAR RUBRUM RHIZOME) (Bunga Mentari, 2017) , , kecamatan bebesan, kabupaten aceh tengah, yang diolah dengan metode semi basah sebanyak 9kg. parameter penelitian meliputi suhu pengeringan, kelembaban relatif, kadar air dan rendemen. hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu pengeringan menggunakan alat pengering hohenheim jauh lebih tinggi sekitar 10-20°c dari suhu pengeringan secara penjemuran, dimana suhu tertinggi selama pengeringan adalah 57oc, suhu terendah sebesar 22oc dan suhu rata-rata adalah 45oc. proses pengeringan kopi labu sampai bisa digiling membutuhkan waktu selama 12 jam yaitu 8 jam pada hari pertama dan 4 jam pada hari ke-2. sedangkan proses pengeringan tahap 2 membutuhkan waktu selama 16 jam sampai menghasilkan kopi beras dengan kadar air 9,32%. kelembaban relatif (rh) dalam ruang pengering masih setara atau lebih tinggi dari kelembaban relatif lingkungan, dimana nilai rh tertinggi sebesar 62%, nilai rh terendah adalah 30% dan nilai rata-rata rh selama pengeringan adalah 45%. kualitas kopi beras yang dihasilkan sudah baik dengan kadar air yang sudah memenuhi standar sni, tidak berbau busuk, dan tidak terkontaminasi. nilai rendemen kopi beras berbasis kopi labu adalah Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan menghubungi email pengarang : antonihardi13@gmail.com atau dapat mengisi Form LSS di bawah. Literature Searching ServiceTulisan yang relevan KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGERING BIJI KOPI MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR KAYU DAN GAS (muhammad fauji, 2014) ,KAJIAN PENGERINGAN CABAI MERAH (CAPSICUM ANNUUM L) MENGGUNAKAN ALAT PENGERING TIPE TEROWONGAN (HOHENHEIM) (IRFAN REZA SYAHPUTRA, 2016) , KAJIAN KESERAGAMAN PENGERINGAN BIJI PINANG (ARECA CATECHU L) MENGGUNAKAN ALAT PENGERING TIPE HOHENHEIM (AGUSRA MAHARDIKA, 2019) , |
|
|
Kembali ke halaman sebelumnya
Terkini
PROSPEK EKSPOR KOPI ARABIKA ORGANIK BERSERTIFIKAT DI KABUPATEN ACEH TENGAH |
ANALISIS KOMPARATIF TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH IRIGASI DAN PADI SAWAH TADAH HUJAN BERDASARKAN STATUS PENGUASAAN LAHAN DI KECAMATAN KUTA COT GLIE KABUPATEN ACEH BESAR |
KAJIAN PEMASARAN DAN KEUNTUNGAN PETANI KACANG TANAH DI KECAMATAN DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR |
STUDI PENDAPATAN RUMAH TANGGA PERTANIAN DI DATARAN TINGGI (KASUS DESA URING KECAMATAN BUKIT KABUPATEN BENER MERIAH) |
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI TEMBAKAU DI KECAMATAN BANDAR BARU KABUPATEN PIDIE JAYA |