Muharram. KAJI PERILAKU PEMBAKARAN CAMPURAN AMPAS KEDELAI-BATUBARA SEBAGAI BAHAN BAKAR BIO-BRIKET PADA DAPUR INDUSTRI RUMAH TANGGA. Banda Aceh : Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, 2019

Abstrak

Industri merupakan salah satu penghasil limbah atau sisa buangan hasil dari suatu kegiatan produksi, salah satunya adalah industri tahu dan tempe. limbah industri rumah tangga ini sering dibuang begitu saja, limbah yang terbuang antara lain berupa kulit dari kacang kedelai atau sering juga di sebut kulit ari kedelai. akan tetapi limbah biomassa ini masih dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar biomassa, dimana limbah tersebut masih mengandung unsur senyawa carbon (c) dan beberapa kandungan unsur lainnya. biomassa merupakan bahan bakar berasal dari bahan organik yang ketersediaannya sagat melimpah serta dapat diperbaharui. oleh karena itu, perlu dilakukan kajian perilaku pembakaran campuran ampas kedelai-batubara sebagai bahan bakar bio-briket pada dapur industri rumah tangga. kajian ini bertujuan untuk mengetahui efek penurunan massa terhadap variasi ampas kedelai, efek laju pembakaran terhadap variasi ampas kedelai dan mengetahui efek variasi ampas kedelai terhadap temperatur api.

Baca Juga : KAJI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK DEGRADASI BRIKET BIJIH BESI CAMPURAN BATUBARA MUDA (Muhammad Afif, 2016) ,

Baca Juga : KAJI EKSPERIMENTAL DEGRADASI BRIKET KOKAS BERBASIS PEREKAT MATERIAL TERBARUKAN ( RENEWABLE MATERIAL ) (SAMSUL BAHRI, 2015) ,

an perilaku pembakaran campuran ampas kedelai-batubara sebagai bahan bakar bio-briket pada dapur industri rumah tangga dapat disimpulkan bahwa terdapat efek penurunana massa terhadap variasi ampas kedelai. dimana semakin banyak komposisi ampas kedelai maka semakin cepat terjadinya penurunan massa. hal ini disebabkan oleh pengaruh nilai zat terbang (vm) pada ampas kedelai lebih tinggi dibandingkan dengan batubara yaitu sebesar 80.01% pada ampas kedelai dan 46.00% pada batubara. semakin besar kandungan ampas kedelai dalam bio-briket, semakin rendah fraksi yang tak terbakar. ini disebabkan oleh pengaruh dari nilai karbon tetap (fc) dari ampas kedelai yang rendah dibandingkan dengan nilai karbon tetap (fc) pada batubara yaitu sebesar 13,8% pada ampas kedelai dan 42,77 pada batubara. pencapain temperatur api tertinggi diperoleh pada campuran ampas kedelai 50% dengan komposisi 50%:40%:10% yaitu sebesar 711 ?c, dan temperatur api terendah ditunjukkan oleh pembakaran dengan campuran ampas kedelai 10% dengan komposisi 10%:80%:10% yaitu sebesar 445

Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan menghubungi email pengarang : muharram1643@gmail.com atau dapat mengisi Form LSS di bawah.

Literature Searching Service



Tulisan yang relevan

KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERBANDINGAN OKSIGEN-BAHAN BAKAR TERHADAP KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BERBAHAN BAKAR LPG (LIQUIFIED PETROLEUM GAS) (MAIMUN, 2016) ,

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN DAPUR PELEBURAN LOGAM ALUMUNIUM DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN BAHAN BAKAR GAS ( LPG ) (azwani, 2013) ,

KAJI EKSPERIMENTAL KEKUATANBRIKET HASIL REDUKSI BIJIH BESI DENGAN BATUBARA MUDA MENGGUNAKAN METODE HOT BRIQUETTED IRON (HBI) (ANDRE ADHITYA, 2019) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi