| |
Muhammad Iskandar. DESAIN TUGAL SEMI MEKANIS (TSM) UNTUK PENANAM JAGUNG. Banda Aceh : Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, 2017 |
|
AbstrakAlat tanam merupakan suatu alat yang digunakan untuk menempatkan benih tanaman yaitu biji-bijian, bibit, batang atau sebagian tubuh tanaman lain diatas atau dibawah permukaan tanah. penanaman biji-bijian dengan menggunakan alat tanam betujuan untuk mempersingkat waktu tanam, menghemat waktu kerja, menghemat benih, mendapatkan pla tanam dan distribusi benih yang seragam.
tugal yang didesain memiliki fungsi untuk mempercepat proses penanaman pada lahan jagung dan mempermudah serta tidak memakan waktu yang lama dengan tenaga yang digunakan ralatif singkat. tugal ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan perkebunan yaitu keterbatasan waktu dan tenaga yang selama ini menjadi hambatan dalam budidaya jagung. cara kerja tugal penanam jagung semi mekanis menggunakan pegas pada saat mata tugal masuk ke dalam tanah. pengatur pengeluaran benih tertekan keatas oleh permukaan tanah. kemudian mendorong tangkai pegas, sehingga lubang benih terbuka dan benih pun terjatuh ke bawah
Baca Juga : PERANCANGAN ALAT PEMIPIH SEMI MEKANIS UNTUK BIJI MELINJO (Agus Rizal Fiki, 2017) ,
Baca Juga : ANALISIS PENGEMPA BRIKET SEMI MEKANIS TIPE KEMPA ULIR TERHADAP BEBAN KERJA FISIK OPERATOR (Muhammad Jamal, 2014) , g dibuat oleh mata tugal. selanjutnya pada saat tugal diangkat dari permukaan tanah, tugal kembali pada posisi semula karena kerja dari pegas. pengujian kapasitas kerja tugal semi mekanis ditentukan dengan kecepatan penanaman. pada pengujian ini untuk jarak benih perbaris menggunakan jarak yang umum digunakan yaitu 50 cm. pengambilan data kecepatan kerja alat dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan pada jarak 17 meter. dengan asumsi sepanjang 17 meter bila jarak antar benih tiap baris 50 cm maka sebanyak 36 lubang tanam. dari hasil perhitungan kapasitas kerja tugal penanam ini yaitu 0,02 ha/jam. hasil kedalaman tanam pada pengulangan ke 1 kedalaman tanam benih rata-rata jatuh pada lubang tanam adalah 4,08 cm. pada pengulangan ke 2 kedalaman tanam benih rata-rata jatuh pada lubang tanam adalah 3,94 cm. sedangkan pada pengulangan ke 3 kedalaman tanam benih rata-rata jatuh pada lubang tanam adalah 4,05 Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan mengisi Form LSS di bawah. Literature Searching ServiceTulisan yang relevan PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENANAM MODAL (INVESTOR) DI KOTA LHOKSEUMAWE (muhammad iqbal, 2014) ,MODEL PENDUGAAN UMUR SIMPAN JAGUNG MANIS SEGAR (ZEA MAYS SACCHARATA) PADA SUHU ATMOSFER DAN SUHU RENDAH (Mega Apriesti Puri, 2013) , PERANCANGAN DAN ANALISIS MODEL ROBOT PENANAM BIBIT KANGKUNG (Rizki Aulia Nanda, 2019) , |
|
|
Kembali ke halaman sebelumnya
Terkini
PROSPEK EKSPOR KOPI ARABIKA ORGANIK BERSERTIFIKAT DI KABUPATEN ACEH TENGAH |
ANALISIS KOMPARATIF TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH IRIGASI DAN PADI SAWAH TADAH HUJAN BERDASARKAN STATUS PENGUASAAN LAHAN DI KECAMATAN KUTA COT GLIE KABUPATEN ACEH BESAR |
KAJIAN PEMASARAN DAN KEUNTUNGAN PETANI KACANG TANAH DI KECAMATAN DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR |
STUDI PENDAPATAN RUMAH TANGGA PERTANIAN DI DATARAN TINGGI (KASUS DESA URING KECAMATAN BUKIT KABUPATEN BENER MERIAH) |
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI TEMBAKAU DI KECAMATAN BANDAR BARU KABUPATEN PIDIE JAYA |