| |
Siti Raisa. ANALISIS DEBIT PUNCAK DENGAN MENGGUNAKAN HIDROGRAF SATUAN SINTETIS DALAM UPAYA PENGELOLAAN SUB DAS KRUENG CEULALA. Banda Aceh : Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, 2016 |
|
AbstrakPendekatan hidrologi dalam pengelolaan das telah banyak memberikan jasa bagi perencanaan bangunan air, mengingat hingga saat ini proses limpasan masih sulit dipahami secara sempurna. debit puncak diperlukan untuk merancang bangunan pengendali banjir. apabila data debit tidak tersedia, data curah hujan dan karakteristik das dapat digunakan untuk menentukan debit puncak dengan hidrograf satuan. penelitian ini bertujuan untuk menganalisis debit puncak pada sub das krueng ceulala dengan menggunakan metode hidrograf satuan sintetis snyder dan metode hidrograf satuan sintetis limantara sehingga dapat diketahui respon das terhadap masukan data hujan dan dapat memberikan informasi warning system di daerah rawan banjir.
penelitian ini dimulai dari pengumpulan data curah hujan tahun 2011-2015, peta sub das krueng ceulala, peta penggunaan lahan dan peta topografi. selanjutnya dilakukan analisis curah hujan harian maksimum dari 3 stasiun hujan dan dilakukan perhitungan curah hujan rencana
Baca Juga : KAJIAN PENELUSURAN BANJIR (FLOOD ROUTING) TERHADAP KAPASITAS TAMPUNGAN SUNGAI DI HILIR WADUK KEUREUTO KABUPATEN ACEH UTARA (Rais Buldan, 2016) ,
Baca Juga : PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP HIDROGRAF BANJIR PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI KRUENG PASE KABUPATEN ACEH UTARA (RAHMAWATI, 2019) , akan metode log pearson iii dengan periode ulang 2 tahun, untuk selanjutnya dilakukan perhitungan intensitas hujan dengan metode mononobe, hujan jam-jaman dengan hyetograph alternating block method dan curah hujan efektif. dengan menggunakan beberapa parameter fisik das selanjutnya dilakukan perhitungan debit puncak dengan metode hidrograf satuan sintetis snyder dan limantara. hasil penelitian menunjukan bahwa nilai debit puncak dengan metode hss snyder adalah sebesar 8,97 m3/detik pada jam ke 3 dan hss limantara sebesar 10,745 m3/detik pada jam ke 2. keduanya menunjukkan nilai debit puncak yang sedikit berbeda. penyebab nilai yang berbeda disebabkan karena parameter-parameter rumus yang digunakan berbeda-beda untuk setiap metode. dari hasil perbandingan debit metode hss dengan debit hasil pengukuran sesaat yang paling mendekati dengan nilai debit hasil pengukuran adalah hss limantara. rata-rata nilai debit hasil pengukuran sesaat di lapangan adalah sebesar 0,59 m3/detik dan rata-rata nilai debit hss limantara sebesar 1,926 m3/detik, sedangkan nilai debit rata-rata hss snyder adalah sebesar 3,68 Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan mengisi Form LSS di bawah. Literature Searching ServiceTulisan yang relevan STUDI PENELUSURAN (FLOW ROUTING) PADA SUNGAI KRUENG TEUNGKU KECAMATAN SEULIMUM KABUPATEN ACEH BESAR (topan erlangga, 2015) ,PENELUSURAN BANJIR PADA EMBUNG LAMBADEUK KABUPATEN ACEH BESAR (Tithan Radityo, 2017) , STUDI EVALUASI PENANGANAN BANJIR SUNGAI KRUENG SINGKIL (Mukhsin, 2016) , |
|
|
Kembali ke halaman sebelumnya
Terkini
PROSPEK EKSPOR KOPI ARABIKA ORGANIK BERSERTIFIKAT DI KABUPATEN ACEH TENGAH |
ANALISIS KOMPARATIF TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH IRIGASI DAN PADI SAWAH TADAH HUJAN BERDASARKAN STATUS PENGUASAAN LAHAN DI KECAMATAN KUTA COT GLIE KABUPATEN ACEH BESAR |
KAJIAN PEMASARAN DAN KEUNTUNGAN PETANI KACANG TANAH DI KECAMATAN DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR |
STUDI PENDAPATAN RUMAH TANGGA PERTANIAN DI DATARAN TINGGI (KASUS DESA URING KECAMATAN BUKIT KABUPATEN BENER MERIAH) |
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI TEMBAKAU DI KECAMATAN BANDAR BARU KABUPATEN PIDIE JAYA |