Aiza Rizki. ANALISIS PENERAPAN GMP (GOOD MANUFACTURING PRACTICE) MENGGUNAKAN PENDEKATAN QRM (QUALITY RISK MANAGEMENT) PADA INDUSTRI PENGOLAHAN KOPI DI BANDA ACEH. Banda Aceh : Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, 2016

Abstrak

Abstrak aceh merupakan daerah yang menghasilkan kopi dengan kualitas yang diminati oleh konsumen, seiring dengan banyaknya industri pengolahan biji kopi, maka industri ini harus memiliki competitive advantage yang bisa memberikan mutu yang lebih baik serta aman bagi konsumen, dengan menerapkan gmp (good manufacturing practice) yang merupakan pedoman bagi industri pangan untuk menjamin hasil produksinya, berupa keamanan dan kesehatan produk. industri kopi xyz merupakan industri pengolahan kopi bubuk yang dipasarkan di banda aceh dan sekitarnya, sehingga industri ini berkewajiban menjamin hak-hak terhadap produk kopi yang dihasilkan. tujuan penelitian ini untuk menilai penerapan gmp dan risiko dalam pemenuhan manajemen mutu pada produksi industri kopi xyz, sehingga hasil produksi higienis, bermutu, dan aman bagi konsumen. persyaratan gmp terdiri dari 12 ruang lingkup mencakup 152 aspek. persyaratan pedoman gmp yang tidak sesuai menunjukkan adanya risiko negatif yang dapat

Baca Juga : PENGARUHGOOD CORPORATE GOVERNANCEDAN RISK MANAGEMENT COMMITTEE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN PERBANKANYANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2010-2013 (DEDY SURIADI, 2016) ,

Baca Juga : THE EFFECT OF INDUSTRIAL DIVERSIFICATION,GEOGRAPHIC DIVERSIFICATION AND PROFITABILITY ON EARNINGS MANAGEMENT (AN EMPIRICAL STUDY ON MANUFACTURING COMPANIES LISTED ON INDONESIAN STOCK EXCHANGE YEAR 2011-2014) (DAHLIA, 2016) ,

aruhi manajemen mutu produksi xyz. hasil penilaian dengan menggunakan pendekatan qrm (quality risk management), menunjukkan dari total aspek yang dinilai, 98 item atau 64.47% telah sesuai dengan syarat gmp dan 54 atau 35.53 % item tidak sesuai. dari 54 item yang tidak sesuai menurut gmp teridentifikasi 40 risiko yang mempengaruhi penerapan gmp di industri xyz. berdasarkan penilaian prioritas risiko menggunakan risk mapping maka terdapat 12 risiko yang berada pada area orange yang harus dilakukan pengendalian oleh pihak industri yang diusulkan dalam pha (preliminary hazard analysis) worksheet, sehingga diharapkan peningkatan penerapan gmp mencapai lebih dari 80%. kata kunci : gmp (good manufacturing practice), qrm (quality risk management), risk mapping, pha (preliminary hazard

Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan mengisi Form LSS di bawah.

Literature Searching Service



Tulisan yang relevan

GAMBARAN MANAJEMEN RISIKO DI POLI GIGI RSUDZA BANDA ACEH TAHUN 2012 (Aziz Naini, 2015) ,

PENGARUH QUALITY PRACTICES TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION DAN BUSINESS RESULT PADA USAHA PERABOT DI KOTA BANDA ACEH (Muhammad Arif, 2017) ,

DISASTER RISK MITIGATION DESIGN FOR SUPPLY CHAIN ACTIVITIES IN ACEH : GOVERNMENT DEPARTMENTS (ZAUDHATUL ULYA, 2019) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi