| |
URIP SANTOSO PANE. ANALISIS KEBUTUHAN ENERGI PENGERING KABINET UNTUK IKAN LELE ASAP METODE LIQUID SMOKING. Banda Aceh : Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, 2015 |
|
AbstrakUrip santoso pane. 1105106010013. analisis kebutuhan energi pengering
kabinet untuk ikan lele asap metode liquid smoking. di bawah bimbingan
bapak hendri syah, s.tp, m.si. sebagai pembimbing utama dan dr. kiman
siregar, s.tp, m.si. sebagai pembimbing anggota.
ringkasan
ikan asap adalah ikan yang diawetkan dengan asap yang dihasilkan dari
proses pembakaran atau pirolisis kayu keras. ikan asap dapat dibuat dengan
dengan cara tradisional atau pengasapan langsung dan modern. pengasapan
modern menggunakan metode pengasapan asap cair dengan mencelupkan bahan
pada larutan asap atau menyemprotkan larutan asap pada bahan kemudian produk
ikan asap dikeringkan. pengasapan dengan cara modern hasilnya lebih baik
dibandingkan pengasapan tradisional, karena pengasapan dengan metode asap cair
ini dilakukan dengan menggunakan alat pengering mekanis tipe kabinet, dengan
menggunakan energi panas dan energi listrik pada proses kerjanya. tujuan
penelitian ini untuk menganalisis kebutuhan
Baca Juga : ANALISIS TEKNO EKONOMI PENGERING KABINET YANG TERINTEGRASI DENGAN PIROLISATOR UNTUK PRODUKSI IKAN LELE ASAP DAN ASAP CAIR GRADE 3 (HELMI SAPUTRA, 2015) ,
Baca Juga : ANALISIS FINANSIAL HOME INDUSTRY LELE ASAP DI KECAMATAN SIMPANG KIRI KOTA SUBULLUSALAM (Agus Nannur, 2014) , gi yang diperlukan oleh pengering kabinet untuk menghasilkan ikan asap metode liquid smoking serta mengetahui efisiensi energi pada proses pengeringan. penelitian dilakukan di laboratorium alat dan mesin pertanian dengan menggunakan bahan baku ikan lele. penelitian dilakukan dengan uji pengeringan ikan lele asap metode liquid smoking, pengeringan dilakukan dalam dua percobaan, setiap satu percobaan dilakukan dalam dua hari. analisa yang dihitung dari proses pengeringan itu adalah energi pembakaran, energi listrik, energi untuk memanaskan udara pengering, energi untuk menaikkan suhu produk, energi untuk penguapan dan efisiensi pengeringan ikan lele. hasil penelitian diperoleh bahwa pada pengeringan ikan lele, jumlah energi pembakaran yang diperoleh oleh alat pengering adalah 364 mj dan jumlah energi listrik yang diperoleh 3,63 mj dalam satu hari pengeringan. dan untuk setiap percobaan energi pembakarannya adalah 728 mj dan energi listriknya 7,25 mj dan nilai energi total yang diperoleh untuk setiap harinya adalah 367,63 mj. sedangkan untuk setiap percobaan adalah 735,25 mj. untuk energi yang dibutuhkan pada pengeringan, nilai energi pemanasan udara (q u ) tiap harinya yang paling tinggi adalah 0,0227 mj pada percobaan 1 hari ke-1, dan yang paling rendah adalah pada hari ke-2, yaitu 0,0189 mj, sedangkan tiap percobaan paling tinggi pada percobaan 2, yaitu 0,0446 mj. nilai energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu produk (qb ) tiap harinya paling tinggi pada percobaan 1 hari ke-1 yaitu 1,70 mj, dan paling rendah hari ke-2 sebesar 0,65 mj, untuk tiap percobaan paling tinggi yaitu 2,25 mj pada percobaan 1. dan untuk penguapan (q e ) nilai energi yang paling tinggi untuk tiap harinya adalah 14,04 mj, pada hari ke-1 percobaan 1, sedangkan untuk yang paling rendah pada hari ke-2, percobaan 2 yaitu 3,79 mj, untuk tiap percobaan paling tinggi pada percobaan 1 yaitu 19,09 mj. nilai efisiensi pengeringan ikan lele pada percobaan 1 yaitu 2,90 %, dan efisiensi pengeringan pada percobaan 2 yaitu 2,64 %. nilai efisiensi pengeringan ikan lele rendah karena nilai energi yang dihitung dari energi total yang diperoleh dari alat, sedangkan energi yang digunakan hanya panas dari dinding Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan mengisi Form LSS di bawah. Literature Searching ServiceTulisan yang relevan MODIFIKASI PENGERING TIPE TRAY DRAYER DENGAN PENAMBAHAN INSULATOR (Iqbal Fahri Tobing, 2019) ,KAJIAN SISTEM PENGERINGAN IKAN DENGAN METODE HYBRID (ENERGI SURYA DAN ENERGI BAHAN BAKAR GAS) (Muhammad Hatta, 2018) , STRUKTUR HISTOLOGI EMPEDU DAN PANKREAS IKAN LELE LOKAL (CLARIAS BATRACHUS) (Gina Morina, 2017) , |
|
|
Kembali ke halaman sebelumnya
Terkini
PROSPEK EKSPOR KOPI ARABIKA ORGANIK BERSERTIFIKAT DI KABUPATEN ACEH TENGAH |
ANALISIS KOMPARATIF TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH IRIGASI DAN PADI SAWAH TADAH HUJAN BERDASARKAN STATUS PENGUASAAN LAHAN DI KECAMATAN KUTA COT GLIE KABUPATEN ACEH BESAR |
KAJIAN PEMASARAN DAN KEUNTUNGAN PETANI KACANG TANAH DI KECAMATAN DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR |
STUDI PENDAPATAN RUMAH TANGGA PERTANIAN DI DATARAN TINGGI (KASUS DESA URING KECAMATAN BUKIT KABUPATEN BENER MERIAH) |
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI TEMBAKAU DI KECAMATAN BANDAR BARU KABUPATEN PIDIE JAYA |