| |
Rofi Muntahar. UJI KINERJA PENGERING EFEK RUMAH KACA (ERK) PADA PENGERINGAN CABAI MERAH (CAPSICUM ANNUUM L). Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, 2015 |
|
AbstrakCabai merah (capsicum annum l) merupakan komuditas sayuran yg digunakan di seluruh dunia. umumnya cabai digunakan dalam bentuk segar, kering atau bentuk olahan. penanganan pasca panen cabai merah di indonesia umumnya masih sederhana sehingga tingkat kerusakannya sangat tinggi. petani cabai perlu memiliki pengetahuan tentang penanganan komoditas yang mudah rusak agar kesegarannya dapat dipertahankan lebih lama. beberapa upaya penyelamatan hasil pertanian adalah dengan melakukan pengeringan. prinsip pengeringan cabai adalah menguapkan air karena ada perbedaan kandungan uap air diantara udara dan bahan yang dikeringkan. tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji kinerja pengering tipe efek rumah kaca untuk pengeringan cabai merah.
parameter yang diamati dalam penelitian adalah distribusi temperatur, susut bobot, kecepatan udara, distribusi kelembaban relatif, iradiasi surya, kapasitas kerja, penurunan kadar air dan laju pengeringan. pengamatan dilakukan setiap 30 menit, proses
Baca Juga : UJI KINERJA PENGERING EFEK RUMAH KACA (ERK) PADA PENGERINGAN CABAI MERAH (CAPSICUM ANNUUM L) (Rofi Muntahar, 2015) ,
Baca Juga : KAJIAN PENGERINGAN CABAI MERAH (CAPSICUM ANNUUM L) MENGGUNAKAN ALAT PENGERING TIPE TEROWONGAN (HOHENHEIM) (IRFAN REZA SYAHPUTRA, 2016) , ringan akan dihentikan saat kadar air pada salah satu rak sudah mencapai 10 %, pada cabai diberikan perlakuan yaitu cabai yang diblanching dan non blanching. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengeringan dengan menggunakan cabai non blanching membutuhkan 4 hari pengeringan untuk mencapai kadar air 10 % sedangkan dengan menggunakan cabai blanching cuma membutuhkan 3 hari pengeringan untuk mencapai kadar air 10 %, kadar air 10 % didapatkan pada rak 1. temperatur tertinggi pada rak 1 dengan menggunakan cabai non blanching yaitu 530c, dengan menggunakan cabai blanching temperatur tertinggi pada rak 1 yaitu 550c. susut bobot tertinggi dengan menggunakan cabai non blanching yaitu 83,2% pada rak 1, dengan menggunakan cabai blanching susut tertinggi pada yaitu 82,2% pada rak 1. rh terendah pada rak 1 selama 4 hari pengeringan yaitu 37,1 %, dengan menggunakan cabai blanching rh terendah selam 3 hari pengeringan yaitu 35,8 %. iradiasi surya tertinggi selama 4 hari pengeringan dengan menggunakan cabai non blanching yaitu 703,49 w/m2 iradiasi surya tertinggi selama 3 hari dengan menggunakan cabai blanching yaitu 697,67% w/m2. kadar air terendah pada rak 1 dengan menggunakan cabai non blanching yaitu 10,71 %, dengan menggunakan cabai blanching kadar air terendah pada rak 1 yaitu 10,11 %. laju pengeringan tertinggi dengan menggunakan cabai non blanching pada rak 1 yaitu 0,93 %bk/30menit, laju pengeringan tertinggi dengan menggunakan cabai blanching pada rak 1 yaitu 0,79 Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan mengisi Form LSS di bawah. Literature Searching ServiceTulisan yang relevan KARAKTERISTIK PENGERINGAN CABAI MERAH (CAPSICUM ANNUM L.) SETELAH BLANCHING DALAM LARUTAN NATRIUM METABISULFIT (Ridwan, 2017) ,KARAKTERISTIK PENGERING EFEK RUMAH KACA TIPE TEROWONGAN TERHADAP KUALITAS MINYAK NILAM (RISKI SATRIA, 2019) , KAJIAN KESERAGAMAN KUALITAS PENGERINGAN CABAI MERAH DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PENGERING TIPE HOHENHEIM (Edisaputra, 2017) , |
|
|
Kembali ke halaman sebelumnya
Terkini
PROSPEK EKSPOR KOPI ARABIKA ORGANIK BERSERTIFIKAT DI KABUPATEN ACEH TENGAH |
ANALISIS KOMPARATIF TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH IRIGASI DAN PADI SAWAH TADAH HUJAN BERDASARKAN STATUS PENGUASAAN LAHAN DI KECAMATAN KUTA COT GLIE KABUPATEN ACEH BESAR |
KAJIAN PEMASARAN DAN KEUNTUNGAN PETANI KACANG TANAH DI KECAMATAN DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR |
STUDI PENDAPATAN RUMAH TANGGA PERTANIAN DI DATARAN TINGGI (KASUS DESA URING KECAMATAN BUKIT KABUPATEN BENER MERIAH) |
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI TEMBAKAU DI KECAMATAN BANDAR BARU KABUPATEN PIDIE JAYA |