Abstrak

Baca Juga : PERBANDINGAN KONTRIBUSI USAHA TANI PADI DAN KEDELAI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KECAMATAN MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA (Syarifah Urza, 2020) ,

Baca Juga : ANALISIS KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI TEMBAKAU DI DESA MEURANDEH ALUE KECAMATAN BANDAR DUA KABUPATEN PIDIE JAYA (Bustami, 2014) ,

tai pemasaran cabai. penelitian ini dilakukan di kecamatan indra jaya kabupaten pidie. penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive sampling) dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut terdapat petani yang menanam tanaman cabai. objek penelitian ini adalah para petani dan lembaga pemasaran (pedagang) cabai. ruang lingkup penelitian ini terbatas pada pendapatan dan sistim pemasaran cabai di kecamatan indra jaya kabupaten produksi yang dihasilkan oleh petani sampel dari usaha tani cabai yaitu sebesar 400 kg/mt, dengan jumlah penjualan kepada agen sebesar 222,5 kg/mt dan jumlah penjualan kepada pedagang pengecer sebesar 177,5 kg/mt. dari hasil penjualan kepada pedagang pengecer dan agen didapatkan nilai produksi sebesar rp 8.577.500 /mt. dari total biaya produksi yang dikeluarkan sebesar rp 2.711.000, maka rata-rata pendapatan yang didapatkan dari usaha tani cabai di daerah penelitian yaitu sebesar rp 5.866.500/mt, sedangkan rata-rata perhektar pendapatan yang diperoleh adalah sebesar rp 147.276.150,6/mt. hasil perhitungan rc ratio memperlihatkan nilai rc ratio sebesar 3,16 nilai tersebut lebih besar dari satu (rc> i) maka usaha tani cabai didaerah penelitian menguntungkan, yang berarti bahwa setiap penambahan biaya produksi sebesar satu satuan maka akan menambah penerimaan sebesar rp 3,16. berdasarkan hasil penelitian, terdapat dua tipe pemasaran cabai di kecamatan lndra jaya kabupaten pidie, sari kedua tipe pemasaran tersebut, terlihat jelas bahwa ada dua lembaga pemasaran yang terlibat dalam proses pemasaran cabai yaitu pedagang pengecer dan agen (pedagang pengumpul). pada saluran pemesaran tipe i profit margin tertinggi yang diterima oleh produsen adalah pada pemasaran tipe i yaitu sebesar 69, 1 o %/kg sedangkan pedagang pengecer profit margin yang diperoleh adalah sebesar l 0,6 %/kg. pada saluran pemasaran tipe ii profit margin yang diterima oleh produsen adalah sebesar 67,73 %/kg. profit margin yang diterima oleh agen adalah sebesar 5,78 %kg. profit margin pedagang pengecer pada saluran pemasaran tipe il adalah sebesar 8,6

Tulisan yang relevan

ANALISIS BIAYA PEMASARAN DAN PENDAPATAN SAHATANI CABAI MERAH (CAPSICUM ANNUM L) DI KECAMATAN BINTANG KABUPATEN ACEH TENGAH (IKMAL PUTRA, 2020) ,

KONTRIBUSI USAHATANI KAKAO TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA REULEUT KECAMATAN ULIM KABUPATEN PIDIE JAYA (ERNI LISTIA, 2016) ,

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PRODUKSI TEH SERAI PADA BUMG DESA CEUNAMPRONG KECAMATAN INDRA JAYA KABUPATEN ACEH JAYA (Taufiq Amru, 2020) ,