| |
NAZARUL KHAIRI. PREDIKSI TINGKAT BAHAYA EROSI PADA LAHAN TANAMAN SERE WANGI DI KABUPATEN GAYO LUES. Banda Aceh : Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, 2020 |
|
AbstrakRingkasan
dalam rangka pembangunan pertanian berkelanjutan, maka pengelolaan lahan harus menerapkan suatu teknologi yang berwawasan konservasi. suatu teknologi pengelolaan lahan yang dapat mewujudkan pembangunan pertanian berkelanjutan bila mana memiliki ciri seperti : dapat meningkatkan pendapatan petani, komoditi yang diusahakan sesuai dengan kondisi bio fisik lahan dan dapat diterima oleh pasar, tidak mengakibatkan degradasi lahan karena laju erosi kecil, dan teknologi tersebut dapat diterapkan oleh masyarakat. erosi merupakan proses hilangnya atau terkikisnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat yang terangkut oleh air atau angin ke tempat lain. tanah yang tererosi tersebut diangkut oleh aliran air permukaan dan diendapkan di tempat-tempat lain yang lebih rendah seperti sungai dan waduk. hal ini berdampak pada mendangkalnya sungai sehingga mengakibatkan semakin seringnya terjadi banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau.
penelitian ini menggunakan
Baca Juga : DISTRIBUSI SPASIAL TANAMAN KOPI ARABIKA DAN SERE WANGI SERTA HUBUNGANNYA DENGAN RTRW DI KABUPATEN GAYO LUES (TADA SYALAHUDDIN, 2019) ,
Baca Juga : ANALISIS OPTIMALISASI AGROFORESTRI SERE WANGI DENGAN PINUS DI KABUPATEN GAYO LUES (Mhd. Safri Fitrah, 2019) , metode survei deskriptif. survei dilakukan mencakup beberapa penggunaan lahan pada kelerengan yang beragam sesuai kondisi lapangan. prediksi tingkat bahaya erosi (tbe) menggunakan metode usle yang dikembangkan oleh wichmeier, (1978) yang merupakan suatu model prediksi erosi yang dirancang untuk memprediksi rata-rata erosi jangka panjang dari erosi lembar, termasuk didalamnya erosi alur pada keadaan tertentu. ada 3 kategori tingkat bahaya erosi (tbe) potensial di lokasi penelitian yaitu kategori sedang (s) pada spl 1, 2, 7, 8, kategori berat (b) pada spl 4, 5, 6, 11, 22, kategori sangat berat (sb) pada spl 3, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, dan 21. ada 4 kategori tingkat bahaya erosi (tbe) aktual di lokasi penelitian yaitu kategori ringan (r) pada spl 2, 7, 8, 11, 14, 22, kategori sedang (s) pada spl 1, 3, 4, 6, 9, 12, 15, 18, 19, 20, kategori berat (b) pada spl 5, 10, 13, 17, kategori sangat berat (sb) pada spl 16 dan Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan menghubungi email pengarang : Nazarulkhairi@ymail.com atau dapat mengisi Form LSS di bawah. Literature Searching ServiceTulisan yang relevan FAKTOR-FAKROR YANG MEMPENGARUHI BERALIHNYA PETANI NILAM KE SEREI WANGI DI KECAMATAN BLANGKEJEREN KABUPATEN GAYO LUES (Muliadi, 2019) ,PENENTU PRODUKSI DAN TINGKAT KEUNTUNGAN PETANI SERE WANGI (CITNEROLLA) DI KABUPATEN GAYO LUES (Muhammad Ali, 2020) , PERBANDINGAN PENDAPATAN ANTARA PETANI NILAM DENGAN PETANI SEREH WANGI DI KECAMATAN TERANGUN KABUPATEN GAYO LUES (Sulkani, 2015) , |
|
|
Kembali ke halaman sebelumnya
Terkini
PROSPEK EKSPOR KOPI ARABIKA ORGANIK BERSERTIFIKAT DI KABUPATEN ACEH TENGAH |
ANALISIS KOMPARATIF TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH IRIGASI DAN PADI SAWAH TADAH HUJAN BERDASARKAN STATUS PENGUASAAN LAHAN DI KECAMATAN KUTA COT GLIE KABUPATEN ACEH BESAR |
KAJIAN PEMASARAN DAN KEUNTUNGAN PETANI KACANG TANAH DI KECAMATAN DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR |
STUDI PENDAPATAN RUMAH TANGGA PERTANIAN DI DATARAN TINGGI (KASUS DESA URING KECAMATAN BUKIT KABUPATEN BENER MERIAH) |
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI TEMBAKAU DI KECAMATAN BANDAR BARU KABUPATEN PIDIE JAYA |