| |
M. ABRAR MASYKURI. KAJIAN DETEKSI MULTI-LOKASI KOROSI PADA BETON BERTULANG MENGGUNAKAN BOUNDARY ELEMENT INVERSE ANALYSIS (BEIA). Banda Aceh : Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, 2020 |
|
AbstrakSelama beberapa dekade terakhir, beberapa software telah dikembangkan untuk mensimulasikan korosi yang terjadi pada baja beton bertulang. tujuan mendasar dari simulasi ini untuk memprediksi tingkat korosi yang dicapai. banyak karya perintis memungkinkan aplikasi yang sukses dari metode elemen batas (bem) untuk mensimulasikan korosi. penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kemampuan boundary element inverse analysis (beia) dalam mendeteksi korosi lebih dari satu lokasi atau dikenal dengan sebutan multi-lokasi korosi pada baja beton bertulang. beia merupakan salah satu metode yang sedang dikembangkan dalam pendektesian korosi. beia dikembangkan dengan menggabungkan pengaplikasian berbasis boundary element method (bem) dan particle swarm optimization (pso). bem digunakan untuk menghitung nilai potensial pada permukaan beton. sementara itu, pso digunakan untuk mengevaluasi cost function untuk mendeteksi korosi pada baja tulangan yang berada di dalam beton. untuk menjalankan beia
Baca Juga : STUDI PENGARUH NILAI COGNITIVE DAN SOCIAL PARAMETER PADA PSO TERHADAP KINERJA BEIA DALAM MENDETEKSI LOKASI KOROSI BETON BERTULANG (Ahmad Julianda, 2019) ,
Baca Juga : STUDI KEPEKAAN UKURAN MESH TERHADAP KEMAMPUAN PERANGKAT LUNAK BEIA DALAM MENDETEKSI LOKASI KOROSI PADA BETON BERTULANG (M FADHIL AZKYA, 2019) , hkan beberapa parameter input diantaranya hasil meshing dan data potensial hasil lapangan. namun pada kasus ini data potensial lapangan yang dipakai adalah hasil dari perhitungan simulasi bem. pada penelitian ini terdapat dua geometri yang dipakai, yaitu geometri bentuk u dan geometri bentuk lurus dengan ukuran mesh 4mm dan untuk asumsi lokasi korosi geometri u berada pada x1 = 50 mm dan x2 = 350 mm dan geometri lurus asumsi lokasi korosi berada pada x1 = 60 mm dan x2 = 360 mm. hasil simulasi dari beia memperlihatkan pergerakan partikel setiap iterasi. di geometri u posisi partikel pada iterasi ke-150 sudah berada pada lokasi yang ditentukan, yaitu pada x1 = 50 mm dan x2 = 350 mm, sedangkan geometri lurus posisi partikel pada iterasi 110 sudah berada pada lokasi yang di tentukan yaitu pada x1 = 60 mm dan x2 = 360 mm. hal ini membuktikan bahwa beia mampu mendeteksi multi-lokasi korosi pada baja beton bertulang. kata kunci: multi-lokasi korosi, bem, pso, beia, deteksi korosi, baja beton Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan menghubungi email pengarang : m.abrar@mhs.unsyiah.ac.id atau dapat mengisi Form LSS di bawah. Literature Searching ServiceTulisan yang relevan SIMULASI EFEKTIVITAS ANODA GALVANIK PADA SISTEM PROTEKSI KATODIK BETON BERTULANG MENGGUNAKAN BEM-3D (Muzaiyin Arika Putra, 2016) ,STUDI POTENSIAL KOROSI BETON BUSA BERTULANG DENGAN POZZOLAN SEBAGAI BAHAN PENGISI MENGGUNAKAN METODE HALF-CELL POTENTIAL MAPPING (Ammar Ramzy, 2017) , STUDI PENGARUH JARAK ANODA-KATODA TERHADAP DISTRIBUSI POTENSIAL KOROSI PADA SISTEM PROTEKSI KATODIK BETON BERTULANG (MUHAMMAD RIZKY, 2018) , |
|
|
Kembali ke halaman sebelumnya
Terkini
PROSPEK EKSPOR KOPI ARABIKA ORGANIK BERSERTIFIKAT DI KABUPATEN ACEH TENGAH |
ANALISIS KOMPARATIF TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH IRIGASI DAN PADI SAWAH TADAH HUJAN BERDASARKAN STATUS PENGUASAAN LAHAN DI KECAMATAN KUTA COT GLIE KABUPATEN ACEH BESAR |
KAJIAN PEMASARAN DAN KEUNTUNGAN PETANI KACANG TANAH DI KECAMATAN DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR |
STUDI PENDAPATAN RUMAH TANGGA PERTANIAN DI DATARAN TINGGI (KASUS DESA URING KECAMATAN BUKIT KABUPATEN BENER MERIAH) |
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI TEMBAKAU DI KECAMATAN BANDAR BARU KABUPATEN PIDIE JAYA |