WIWIK AYU NINGSIH. KAJIAN KERENTANAN SEISMIK DAN STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DI WILAYAH ACEH TENGGARA BERDASARKAN DATA GELOMBANG MIKRO. Banda Aceh : Fakultas MIPA Universitas Syiah Kuala, 2019

Abstrak

Akibat aktivitas segmen tripa, pernah terjadi gempa bumi dengan magnituo lebih besar dari m 6 dan merusak perumahan warga di gayo lues bahkan sampai ke kabupatan aceh selatan. tujuan penelitian ini adalah mengkaji tingkat kerentanan seismik dan struktur batuan dan tanah di wilayah kutacane mengingat wilayah tersebut memiliki populasi yang tinggi dibandingkan daerah sekitarnya. survei mikrotremor dilakukan di wilayah aceh tenggara untuk mengkaji tingkat kerentanan seismik di area sekitar segmen tripa. gelombang mikrotremor direkam di sepanjang basin kutacane sebanyak 25 titik pengukuran dengan menggunakan metode horizontal to vertical spectral rasio (hvsr) dan 27 titik pengukuran dengan menggunakan metode spatial auto correlation (spac). hasil penelitian menggunakan metode hvsr menunjukkan bahwa wilayah ini memiliki nilai indeks kerentanan seismik sekitar 0.67 sampai 101, dengan nilai frekuensi dominan sekitar 0,61 hz sampai 7.78 hz dan nilai amplifikasi berkisar antara 1.6 sampai 7.8.

Baca Juga : ANALISIS GELOMBANG GESER (GELOMBANG S) MENGUNAKAN METODE SEISMIK REFRAKSI DI DESA DATA MAKMUR BLANG BINTANG ACEH BESAR (Sudirman, 2017) ,

Baca Juga : IDENTIFIKASI STRUKTUR DIBAWAH PERMUKAAN KOTA JANTHO ACEH BESAR BERDASARKAN KECEPATAN GELOMBANG PRIMER (VP) BATUAN SEBAGAI PENDUKUNG PEKERJAAN GOETEKNIK (Hendra Mahyudi, 2020) ,

sedangkan hasil dengan menggunakan metode spac yaitu nilai kecepatan rata-rata gelombang vs di kedalaman ~9 sampai dengan ~36 meter dari permukaan, dengan nilai kecepatan rata-rata gelombang vs terendah adalah 110 m/s dan 400 m/s. berdasarkan nilai kecepatan rata-rata gelombang vs, jenis tanah, untuk wilayah aceh tenggara termasuk ke dalam kelas tanah sangat padat dan batuan lunak dengan nilai kecepatan rata-rata gelombang vs antara 310 m/s sampai dengan 750 m/s dengan nilai indeks kerentanan seismik dari 89.2 sampai 110. berdasarkan nilai frekuensi dominan, tanah wilayah aceh tenggara terdiri dari batuan alluvial, tanah liat dan

Pengarang tidak dapat memberikan Full Text secara langsung, untuk mendapatkan full text silahkan menghubungi email pengarang : wik.ayuningsih@gmail.com atau dapat mengisi Form LSS di bawah.

Literature Searching Service



Tulisan yang relevan

MIKROZONASI WILAYAH MAJALENGKA MENGGUNAKAN INTEGRASI DATA MIKROTREMOR DAN VS30 UNTUK MITIGASI BENCANA GEMPA BUMI (Ennita Riana, 2018) ,

IDENTIFIKASI BATUAN BAWAH PERMUKAAN GUNUNG GEURUTEE, ACEH JAYA SEBAGAI KELAYAKAN PEMBANGUNAN TEROWONGAN DENGAN METODE SEISMIK (Ulfa Hariyanti, 2019) ,

ANALISIS KECEPATAN PERAMBATAN GELOMBANG BIAS: STUDI KASUS DAERAH PERSAWAHAN DI DESA LAMGEU EU KECAMATAN PEUKAN BADA, ACEH BESAR (Herliyanto, 2015) ,


Kembali ke halaman sebelumnya


Pencarian

Advance



Jenis Akses


Tahun Terbit

   

Program Studi